ABC

Inilah Asal-usul Debu Bintang

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy, mengidentifikasi efek dari reaksi nuklir pada butiran debu.

Tata Surya terbentuk dari nebula dimana unsur-unsur pembentuk batuan terkunci di dalam butiran debu, demikian dijelaskan peneliti utama Dr Maria Lugaro, ajun Research Fellow pada Monash Centre for Astrophysics, dan Momentum Project Leader pada Konkoly Observatory yang berbasis di Hungary.

“Sejumlah debu ini terbentuk di sekitar bintang-bintang, sebagai serpihan kecil dari bintang,” kata Dr Lugaro.

“Sebagian besar debu itu hancur untuk membentuk debu baru, batu, dan planet-planet, termasuk Bumi, namun sebagian kecil dari debu selamat dari proses kehancuran,” tambahnya.

Debu khusus ini dapat digunakan untuk melacak evolusi dari nebula, asal lahirnya planet, serta untuk memahami proses fisika di dalam bintang-bintang dimana butiran terbentuk.

Bintang dengan massa awal kira-kira enam kali lebih besar dari matahari terlihat oleh teleskop inframerah dalam menghasilkan sejumlah besar debu. Namun para peneliti tidak dapat menemukan debu dari bintang-bintang ini dalam catatan meteor Tata Surya.

Namun demikian, penelitian terbaru menyoroti masalah ini dengan mengidentifikasi bentuk butiran debu meteor, dan efek dari reaksi nuklir yang terjadi di bintang-bintang tertentu.

Terobosan itu dimungkinkan berkat pengukuran peningkatan reaksi fusi antara inti hidrogen dan berat jenis oksigen.

“Ini merupakan penemuan luar biasa yang akan membantu kita secara akurat memperhitungkan produksi debu di galaksi, dengan konsekuensi luas bagi bidang lain astrofisika, dari kelahiran bintang dan planet ke studi galaksi paling jauh,” kata penulis kedua penelitian tersebut, Dr Amanda Karakas yang juga dosen senior di Monash University.

Identifikasi debu dimungkinkan oleh penyelidikan pada Laboratory for Underground Nuclear Astrophysics (LUNA) dari reaksi nuklir penting. LUNA memelopori pengukuran pada energi terendah yang bisa diakses selama 25 tahun terakhir.

Artikel ini diproduksi oleh Monash University.