ABC

Ini yang Terjadi Dalam Survei Pernikahan Sesama Jenis di Australia

Bila anda sebagai warga Australia sudah mengirimkan kembali jawaban survei melalui pos mengenai pernikahan sesama jenis, anda mungkin bertanya-tanya setelah itu apa yang akan terjadi?

Karena ini adalah proses yang belum pernah dilakukan sebelumnya di Australia, inilah beberapa hal yang akan terjadi:

Pertama, ABS akan menghitung hasilnya

Hal ini karena yang menyelenggarakan survei adalah Biro Pusat Statistik Australia (ABS), dan bukannya Komisi Pemilihan Umum Australia (AEC).

ABS mengatakan mereka akan menerapkan ‘proses pengawasan’ yang akan melibatkan pihak luar, untuk mengawasi penghitungan.

Organisasi tersebut mengatakan akan ada auditor independen yang akan mengawasi proses pengiriman dan juga penerimaan kartu suara.

Hasilnya akan diumumkan 15 November 2017 Pukul 11:30 pagi

Akan ada rincian mengenai siapa yang mendukung YA untuk perubahan UU Pernikahan dan yang memilih TIDAK, dan juga akan ada rincian berapa jumlah suara masuk yang tidak jelas pilihannya.

ABC akan juga merinci siapa saja yang memberikan suara berdasarkan usia dan jenis kelamin, secara nasional, dan juga per negara bagian.

Namun hasil survei tidak akan dikeluarkan berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat usia.

Selain hasil, ABS juga akan mengeluarkan pernyataan mengenai kualitas dan integritas survei.

Jumlah orang yang memberikan jawaban tidak jadi masalah

Partisipasi di survei ini sukarela, jadi yang akan ikut tidak bisa ditentukan, berbeda dengan pemilihan umum dimana memberikan suara adalah wajib.

Jadi bila pun yang memberikan suara sedikit, hasilnya tetap akan dimumumkan.

Satu-satunya hal yang penting menurut pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Malcolm Turnbull adalah hasil.

Bila hasilnya TIDAK, semua akan berhenti setidaknya saat ini

PM Malcolm Turnbull mengatakan pemerintahannya tidak akan memfasilitasi pemungutan suara di Parlemen bila pilihan TIDAK memenangkan survei.

Pemungutan suara masih mungkin terjadi di Parlemen, tanpa dukungan pemerintah, namun kemungkinan akan terjadi.

Namun pihak oposisi Partai Buruh mengatakan bila mereka menang di pemilu mendatang, pernikahan sesama jenis ini akan disahkan dalam 100 hari masa pemerintahan mereka.

Pemilu berikutnya adalah di tahun 2018 atau 2019.

Bila YA menang, akan ada pemungutan suara di Parlemen

Dan itulah yang akan terjadi meskipun suara yang mengatakan YA, hanya satu suara lebih banyak dari yang mengatakan TIDAK, seperti yang dijelaskan PM Turnbull dalam wawancara dengan Radio KIIS FM.

Dave Hughes: "Jadi anda berbicara mengenai kemungkinan suara 50,000001 persen?"

Mr Turnbull: "Itulah demokrasi, itulah demokrasi."

Belum jelas bagaimana politisi akan memberikan suara

Survei ini tidak mengikat, sehingga para politisi tidak harus mengikuti apa yang dihasilkan oleh survei.

Baik partai Koalisi yang berkuasa maupun Partai Buruh yang beroposisi akan membiarkan para anggota mereka di Parlemen memilih sesuai dengan nurani masing-masing.

Beberapa anggota Parlemen mengatakan akan memberikan suara sesuai dengan hasil nasional, yang lain mengatakan akan memilih sesuai dengan pilihan konstituennya, sementara yang lain emngatakan akan memilih sesuai pandangan pribadi.

Namun sekarang ini, sudah ada cukup pendukung di Parlemen bagi pernikahan sesama jenis, bila diadakan pemungutan suara.

Juga masih ada ketidakjelasan apa yang akan dipilih oleh para anggota dalam arti siapa yang akan mengajukan usulan tersebut.

Yang sudah diketahui adalah mereka akan memberikan suara terhadap usulan anggota Parlemen yang disebut private member’s bill yang akan mengijinkan pasangan sesama jenis menikah.

Dan juga PM Turnbull mengatakan akan ada perlindungan kuat terhadap kebebasan beragama.

Tapi itu saja yang sudah diketahui sejauh ini.

Senator Partai Liberal Dean Smith dan beberapa anggota Parlemen yang tidak menjabat di kabinet (kelompok yang disebut backbenchers) sudah mempersiapkan usulan guna melindungi penghulu (wedding celebrant), untuk menikahkan pasangan sesama jenis bila ini bertentangan dengan agama mereka.

Mantan PM John Howard mengatakan pemerintah harus menjelaskan perlindungan apa yang akan diberikan untuk hak orang tua, kebebasan berpendapat, dan kebebasan beragama.

Namun Bendahara Negara (Treasurer) Scott Morrison – yang juga menolak adanya perubahan – mengatakan rincian itu akan diselesaikan bila suara YA yang menang.

Meski dia menambahkan “bila pemungutan suara mendukung YA, maka harus dilakukan langkah yang betul-betul untuk memastikan kebebasan beragama dilindungi.”

Sementara itu, Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengatakan Partai Buruh tidak akan mendukung “usulan yang akan memperlemah kebebasan beragama di negeri ini.”

Diterjemahkan pukul 14:30 AEST 19/9/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini