ABC

Ini Dia Kata dalam Bahasa Indonesia yang Paling Diingat Mahasiswa Australia

Tinggal selama 2 bulan di Kalimantan Barat dan berhubungan erat dengan masyarakat setempat, membuat para peserta program pertukaran pemuda (AIYEP) asal Australia lebih paham akan bahasa Indonesia. Bahkan ada kata yang selalu mereka ingat setiap hari.

Sebanyak 36 pemuda Australia dan Indonesia baru saja menyelesaikan program pertukaran pemuda AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) yang berlangsung di Canberra dan Ulladulla (Australia) serta Sambas dan Pontianak (Indonesia).

Bagi peserta asal Australia, bertemu dan berinteraksi setiap hari dengan rekan Indonesia membuat kemampuan berbahasa Indonesia mereka semakin mahir. 

Apa saja kata dalam bahasa Indonesia yang paling mereka ingat?. Australia Plus berbincang dengan 4 peserta AIYEP asal Australia -yang fasih berbahasa Inonesia – di rumah Duta Besar Australia, Jakarta, dan ini jawaban mereka:

1. 'Sendawa' – Elizabeth Bailetti

Elizabeth Bailetti. (Foto: Nurina Savitri)
Elizabeth Bailetti. (Foto: Nurina Savitri)

 

Ketika ditanya kata apa yang paling diingat, gadis yang akrab disapa Betsy ini sontak menjawab: "Bolehkah saya bilang dalam bahasa Sambas?." Ia lantas mengungkapkan, ada kata dalam bahasa Indonesia yang selalu ia lupa tapi selalu ingat jika diucapkan dalam bahasa Sambas.

"Saya tidak tahu mengapa…tapi begitulah," tutur perempuan muda asal Canberra ini.

Kata itu adalah ‘ragag’ (dalam bahasa Sambas), atau dalam bahasa Indonesia-nya disebut 'sendawa'.

"Saya tidak tahu kenapa tapi kata itu selalu ada di otak saya. Saya tidak tahu kenapa," tuturnya kepada Australia Plus.

Sambil tersenyum, gadis 23 tahun ini lantas bercerita, "Saya pertama dengar dari keluarga angkat. Karena saya suka makan terus kemudian ‘ragag’, jadi itu cara saya mengingatnya terus."

2. 'Semangat' – Liam Taylor

Liam Taylor. (Foto: Nurina Savitri)
Liam Taylor. (Foto: Nurina Savitri)

 

"Bagi saya, kata dalam bahasa Indonesia yang paling diingat adalah ‘semangat’, karena menurut saya kata itu maknanya bagus," sebut pemuda berambut panjang ini.

Menurut Liam, dalam kata 'semangat', ada nilai positif dan karena banyak-nya kegiatan yang dilakukan selama program ini, mahasiswa pasca sarjana ini selalu teringat kata ‘semangat’.

"Pertama kali dengar kata itu dari kecil, karena waktu kecil saya pernah tinggal di Indonesia, jadi suka dengar ‘ayo semangat’," akunya.

Ia kemudian mengenang, "Saya pertama kali ke Indonesia tahun 1994, saya tinggal di sini dengan ayah saya, karena ayah kerja di budidaya mutiara jadi pindah-pindah, seringnya di Indonesia Timur. Paling sering dengar kata ini kalau sedang olahraga, ketika sedang futsal misalnya."

3. 'Alhamdulillah' – Meisha Grant

Meisha Grant. (Foto: Nurina Savitri)
Meisha Grant. (Foto: Nurina Savitri)

 

Kata yang paling sering diingat gadis 24 tahun ini adalah ‘alhamdulillah’.

"Pertama dengar satu tahun yang lalu waktu belajar di Yogya dan kemudian menjadi sangat suka karena semua teman selalu bilang itu. Dan sekarang waktu menjalani program, banyak teman yang juga sering mengucapkannya," ujar Meisha. “Apa kabar? Alhamdulillah sehat..,” tiru perempuan asal  New South Wales ini.

Meisha menyadari asal kata ‘alhamdulillah’ berasal dari bahasa Arab.  “Ya artinya kira-kira seperti ‘thank God’,” tuturnya. 

Ia lalu berpendapat, belajar bahasa Indonesia itu tergantung konteks, jika diucapkan secara formal dan cara bicaranya pelan-pelan, bagi Meisha hal itu sungguh mudah.

"Tapi kalau sama teman dan nongkrong itu sangat susah, karena cepat temponya, Saya tak pernah belajar bahasa Indonesia secara khusus, tapi saya banyak pengalaman di Indonesia jadi seperti belajar sama teman. Saya pernah ikut program yang dikelola pemerintah Indonesia yaitu darmasiswa dan tinggal di yogya selama 1 tahun, jadi belajar di sana," akunya.

4. 'Mau ke mana?' – Timothy Flicker

Timothy Flicker. (Foto: Nurina Savitri)
Timothy Flicker. (Foto: Nurina Savitri)

Senada dengan Elizabeth, Timothy juga lebih mengingat kata dalam bahasa Sambas.

"Kalau dalam bahasa sambas, saya paling ingat ‘nak kemane?’ yang Artinya dalam bahasa Indonesia ‘mau kemana’," sebut pemuda yang belajar bahasa Indonesia sejak SMP ini.

"Karena kalau kita lagi jalan-jalan pasti orang-orang bilang ‘nak kemane’, kalau ke warung mereka tanya ‘nak kemane’, jadi saya selalu ingat itu," tambahnya. 

Mahasiswa RMIT di Melbourne ini menuurkan, "Susah untuk berbahasa di Indonesia ini sebenarnya, karena di tiap provinsi bahasanya berbeda. Di Pontianak berbeda dengan bahasa yang ada di Sambas. Tapi ya itu uniknya, bahasa Indonesia ini menjadi pemersatu.  Sehingga ini membantu interaksi kami setiap hari, karenanya semuanya bisa bahasa Indonesia. Bayangkan kalau harus berkomunikasi dalam bahasa daerah."

Ia menyambung, “Misalkan di Pontianak, intonasinya mereka bilang ‘nak kemane’ (dengan logat ala melayu)” berbeda dengan di Sambas ‘nak kemane’ (dengan logat akhiran –e yang tebal)."

Timothy tak memungkiri, berkat program ini kemampuan berbahasa Indonesianya meningkat pesat. "Ada 18 peserta Indonesia dan mereka semuanya bisa bahasa Indonesia jadi beruntung buat kami," ujarnya.