ABC

Ini Dia, Identitas 14 Penumpang MH17 dari Australia

Hidup kerabat dan keluarga dari 28 penumpang MH17 asal Australia, yang diyakini telah meninggal dunia ketika pesawat itu ditembak jatuh, kini berubah selamanya.

Kepingan badan pesawat MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina. (Foto: Reuters)
Para penumpang Australia tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Ada pasangan suami istri yang berprofesi sebagai dokter, ada suster Katolik, ada pengusaha beserta 3 cucu-nya yang pra-remaja, dan juga seorang guru.

Perdana menteri Tony Abbott mengatakan tragedi tersebut adalah “Hari yang suram bagi negara kita dan dunia.” Ia mengutarakan, “Kita berdarah untuk mereka, kita berduka untuk mereka dan kita akan melakukan apapun yang kita bisa.”

Inilah beberapa warga Australia yang, sejauh ini, diduga telah kehilangan nyawa.

1. Suster Philomene Tiernan, negara bagian New South Wales
Suster Philomene Tiernan, negara bagian New South Wales

Suster Philomene Tiernan, yang terbunuh dalam insiden jatuhnya MH17 pada 18 Juli 2014. (Foto: Sekolah Kincoppal-Rose Bay)
Suster Katolik Philomene dari Sydney ini bekerja di sebuah sekolah Katolik swasta di pinggiran Sydney.

Dalam suratnya kepada para murid, kepala sekolah Hilary Johnston-Croke mengungkapkan bahwa sekolahnya sangat bersedih kehilangan suster Philomene, yang baru saja menghadiri acara keagamaan di Joigny, Perancis.

“Phil adalah seorang staf dan teman yang sangat dicintai. Kami sangat sedih kehilangan seorang perempuan baik, bijak, dan penuh kasih, yang sangat dicintai oleh kami semua,” ujar Hilary.

2. Albert Rizk dan Marie Rizk, negara bagian Victoria
Albert Rizk dan Marie Rizk, negara bagian Victoria

Albert (Kiri) dan Marie Rizk (ketiga dari kiri), yang berada di pesawat MH17, dengan anak-anak mereka yakni Vanessa dan James. (Foto: Raine dan Horne)
Albert, seorang agen perumahan, dan istrinya Marie, baru saja mengakhiri liburan mereka di Eropa.

Pasangan yang memiliki dua anak ini, digambarkan oleh seorang rekan mereka, Ken Grech, sebagai pasangan yang ‘manis’.

Ken menuturkan, pasangan itu menelepon putra mereka, James, pada malam sebelum pemberitahuan perubahan jadwal penerbangan.

“Mereka berusaha memajukan jadwal karena pesawat sambungannya membutuhkan transit 9 jam sehingga mereka berpikir untuk mengubah penerbangan jika bisa, namun sayangnya mereka tak kunjung tiba. Benar-benar sedih melihat orang tua mereka tak sampai di rumah,” ungkap Ken.
 

3. Nick Norris, Mo Maslin, Evie Maslin dan Otis Maslin, negara bagian Australia Barat
Nick Norris, Mo Maslin, Evie Maslin dan Otis Maslin, negara bagian Australia Barat

Pengusaha asal Perth, Nick Norris, dan juga tiga cucunya, meninggal dunia dalam insiden jatuhnya MH17.
Pria 68 tahun asal Perth dan tiga cucunya ini berada dalam daftar manifest penumpang dan tengah menuju Australia Barat dari Amsterdam.

Putra Nick yang berusia 24 tahun, Brack, mengatakan, ayahnya tengah menemani ketiga cucu, yakni: Mo(12 tahun); Evie(10 tahun); dan Otis(8 tahun), pulang ke Australia.

Sementara orang tua ketiga anak itu tetap di Amsterdam selama beberapa hari, namun Nick, ayah 4 anak ini, membawa ketiga cucu pulang untuk kembali sekolah.

Brack menjelaskan situasi ini sebagai sesuatu yang tak nyata dan sempat berpikir bahwa hal ini adalah lelucon ketika saudara perempuannya dari Sydney meneleponnya dan memberitahu tentang jatuhnya MH17.

“Saya tak bisa memercayainya, saya sangat menyayangi ayah saya dan ketiga anak-anak itu menakjubkan,” ratapnya.

4. Roger dan Jill Guard, negara bagian Queensland
Roger dan Jill Guard, negara bagian Queensland

Dr. Roger Guard dan isterinya, Dr. Jill Guard, berada di deretan penumpang yang tewas dalam insiden jatuhnya MH17. (Foto: Kevin Farmer/ APN)
Dokter patologis, Roger Guard, dan istrinya, Jill Guard, tengah kembali dari liburan dan konferensi medis.

Ketua Yayasan Rumah sakit Toowoomba, Peter Rookas, mengatakan, keduanya sangat dihormati di komunitas mereka.

“Roger dan Jill pergi liburan dan kemudian menghadiri konferensi medis dan sebenarnya kembali dengan beberapa dokter dari konferensi itu di MH17, jadi kita benar-benar kehilangan beberapa orang yang menakjubkan,” ungkapnya.

5. Liliane Derden, Daerah Khusus Ibukota Australia
 
Seorang ibu dari dua putri, Liliane dari Canberra utara ini juga diidentifikasi sebagai salah seorang penumpang MH17. Ia adalah seorang pegawai negeri yang bekerja di Dewan Penelitian Medis dan Kesehatan (NHMRC) di Canberra.

NHMRC merilis pernyataan resmi untuk mengenang ‘ kolega dan rekan mereka yang sangat berharga’.

6. Frankie Davison dan Liam Davison, negara bagian Victoria
 
Sekolah Toorak di Mount Eliza telah mengkonfirmasi bahwa guru mereka, Frankie Davidson dan suaminya, Liam, berada di pesawat nahas tersebut.

“Simpati kami yang terdalam ditujukan kepada anak-anak mereka, Milly dan Sam, serta keluarga besar. Kami sangat sedih mendengar berita tragedi ini. Frankie akan dikenang sebagai guru, coordinator kelas, rekan, dan sahabat yang dicintai,” ujar Kepala Sekolah Toorak, Helen Carmody, dalam sebuah email kepada para murid dan alumni.

7. Elaine Teoh dan Emiel Mahler, negara bagian Victoria
Elaine Teoh dan Emiel Mahler, negara bagian Victoria

Elaine Teoh dan Emiel Mahler di masa-masa bahagia mereka.
Pekerja sektor keuangan, Elaine Teoh dan Emiel Mahler, dikenang sebagai karyawan yang menyenangkan di perusahaan ‘IG Australia’. Sebagai warga negara asing, Elaine, yang WN Malaysia, dan Emiel, yang WN Belanda, memang tak termasuk dalam daftar resmi warga Australia yang menjadi korban jatuhnya MH17.

Dalam pernyataan resminya, ‘IG Australia’ menyatakan bela sungkawa kepada kedua keluarga pasangan ini.

“IG Australia menyatakan duka cita yang dalam kepada keluarga rekan dan mantan rekan kami,
Elaine lulus dari Universitas Melbourne dengan gelar Sarjana Bisnis pada tahun 2008.

Di media sosial, David Teoh Qi-en mengatakan, ia telah mendapat konfirmasi dari Malaysia Airlines bahwa saudara perempuannya berada dalam pesawat nahas itu.

“Saya mengerti opini publik dan komentar yang beredar seputar insiden MH17, saya meminta teman-teman saya untuk tetap bijaksana dan tenang ketika membicarakannya dan membawa keluarga saya dalam doa karena kami tengah mengalami masa sulit ini,” ujar David di facebook.