ABC

Ini Caranya Daftar Beasiswa Pertanian di Australia

Awal tahun 2017, masyarakat Indonesia dari 7 Provinsi berkesempatan untuk mengikuti kursus singkat bidang pertanian di Australia. Pemerintah Australia menawarkan beasiswa bagi kursus -yang ditujukan untuk pengembangan lahan kering di Indonesia –tersebut.

Melalu lembaga ‘Australia Awards’, Pemerintah Australia memberi peluang beasiswa penuh bagi warga Indonesia yang berdomisili di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, dan Jawa Timur untuk mengikuti beasiswa  kursus singkat di bidang pertanian.

Kursus yang berlangsung selama 4 minggu itu akan dilangsungkan di Australia mulai bulan Februari hingga Maret 2017. Mereka yang berminat ikut serta diharapkan mendaftar online paling lambat 30 Oktober 2016 melalui situs Beasiswa Kursus Singkat ‘Australia Awards’.

Dari  situs lembaga tersebut, biasanya beasiswa tipe ini hanya mengakomodasi 25 penerima, yang akan menjalani lokakarya pra-keberangkatan dan pasca kepulangan di Indonesia.

Menurut keterangan yang disampaikan Atase Pers Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Laura Kemp, beasiswa ini sengaja diberikan kepada mereka yang bertempat tinggal di 7 Provinsi tersebut .

“Beasiswa penuh diberikan ke petani lahan kering di 7 provinsi, antara lain Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, yang merupakan fokus area dari program Australia Award,” jelasnya.

Penerima Beasiswa
Penerima beasiswa kursus singkat di Australia.

Australia Awards

Diplomat perempuan ini melanjutkan, “Ada pula Jawa Timur, karena merupakan Provinsi prioritas dari program PRISMA di pemerintahan kami, dan juga Maluku serta Maluku Utara.”

Sedikit berbeda dengan penuturan Laura, informasi beasiswa pertanian yang diterima Australia Plus dari situs resmi ‘Australia Awards’ mencakup mereka yang berkiprah di pemerintah daerah, sektor swasta, atau perwakilan organisasi laba.

Lahan kering adalah unsur dominan di areal ketujuh Provinsi itu. Di samping itu, kata Laura, ada kebutuhan yang meningkat untuk mempertimbangkan produksi lahan kering berkelanjutan.

“Ini khususnya terkait dengan keinginan Pemerintah Indonesia untuk menjadi swasembada dalam produksi jagung dan kedelai, dua tanaman khas lahan kering, pada tahun 2017,” terang Laura Kemp.

Ia menjelaskan, karena kebutuhan itulah beasiswa ini ditujukan untuk memperkuat keterampilan para pelaku di 7 Provinsi dan meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian lahan kering yang berkelanjutan.

“Itu termasuk meningkatkan manajemen hama dan sistem irigasi, khususnya yang terkait tanaman jaguns, cabai, sayur, khususnya jagung, bawang merah, dan tomat, kedelai, kacang dan mangga,” jelas Laura.

Sebelumnya, program beasiswa kursus singkat bidang agrikultur dari Pemerintah Australia hanya ditujukan bagi mereka yang berkecimpung di industri daging sapi.