ABC

Indonesia Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 20 M untuk Vanuatu

Duta Besar RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Nadjib Riphat Kesoema hari Selasa (7/4/2015), menyerahkan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Vanuatu yang telah diporakporandakan Topan Pam pada 14 dan 15 Maret 2015 lalu.

Menurut rilis yang dikeluarkan KBRI Canberra menjelaskan bahwa pesawat kargo telah terbang dari Indonesia dan mendarat di Port Villa membawa berbagai kebutuhan para korban di Vanuatu.

Disebutkan, bantuan itu, total nilainya mencapai US$ 2 juta (sekitar Rp 20 miliar), antara lain berupa makanan siap saji dan makanan yang difortifikasi, tenda posko dan keluarga, kasur, genset listrik, pemurni air, perangkat kebersihan pribadi, dan barang-barang kebutuhan lainnya.

Di samping itu, Pemerintah Indonesia telah menyerahkan dana senilai US$ 450.000 (sekitar Rp 4,5 miliar)  kepada Cyclone Pam Trust Fund yang dikelola Pemerintah Vanuatu.

Dana dimaksud adalah bagian dari paket bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Vanuatu.

Dubes Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Nadjib Riphat Kesoema (kedua dari kanan) menyerahkan bantuan di Port Villa. (Foto: KBRI Canberra).

Saat prosesi serah terima paket bantuan kemanusiaan di Port Villa, Dubes Nadjib menyampaikan salam hangat sekaligus pesan pribadi dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo kepada rakyat Vanuatu.

"Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada rakyat Vanuatu yang telah kehilangan keluarga, sahabat dan orang-orang yang dicintainya akibat Topan Pam, yang menyerang dan menghancurkan pulau-pulau di Vanuatu, Tuvalu, Kepulauan Solomon dan Kiribati pada pertengahan Maret 2015 lalu," demikian dikatakan.

Dubes Nadjib menegaskan kembali kesiapan dan komitmen Indonesia untuk membantu Vanuatu bangkit dari kehancuran akibat bencana Topan Pam.

“Kami berharap dan berdoa bagi Vanuatu agar segera pulih dari dampak yang ditimbulkan Topan Pam. Kami rakyat dan pemerintah Indonesia akan membantu rakyat dan pemerintah Vanuatu,” katanya.

Dubes Nadjib juga berbagi pengalaman terkait penanganan bencana alam di Indonesia. Sebagaimana yang dialami Vanuatu, tidak sedikit pulau-pulau di Indonesia yang rawan bencana angin topan, badai tropikal, tsunami, letupan gunung berapi, dan bencana alam lainnya.

Di Vanuatu, Dubes Nadjib mengamati adanya semangat juang, ketangguhan dan ketahanan masyakarat Vanuatu yang tinggal di pulau-pulau sekitarnya dalam menghadapi dan menangani dampak dan korban bencana.

“Tidak sedikit keluarga yang tinggal di daerah pesisir kehilangan tempat tinggalnya akibat Topan Pam. Namun mereka tidak kehilangan semangat, sebaliknya mereka terus berjuang meneruskan kehidupan. Semangat juang, ketangguhan dan ketahanan inilah kunci membangun kembali,” imbuh Dubes Nadjib dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus Indonesia.

Selain mengirimkan paket barang-barang kebutuhan, Indonesia juga mengirimkan tim peninjau yang terdiri dari 25 orang termasuk para ahli mitigasi dampak bencana.

Selain bertugas menyerahkan barang-barang kebutuhan, bersama-sama dan dipimpin oleh tim dari Kantor Pengelola Bencana Nasional, mereka juga melakukan assessment kerusakan dan identifikasi potensi area kerja sama penanggulangan bencana.

Dubes Nadjib (empat dari kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Vanuatu Joe Coleman (ketiga dari kiri). (Foto: KBRI Canberra)

Di sela-sela kegiatan serah terima bantuan tersebut, Dubes Nadjib juga melakukan kunjungan courtesy calls kepada Perdana Menteri Vanuatu Joe Natuman, Menteri Luar Negeri Vanuatu Sato Kilman, Speaker of Parliament (Ketua Parlemen) Boedoro M. Philip, dan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Vanuatu David Tosul, guna membahas langkah-langkah meningkatkan kerja sama bilateral RI dan Vanuatu.

PM Joe Natuman menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia atas paket bantuan kemanusiaan sekaligus dana US$ 450.000 untuk Vanuatu Cyclone Pam Trust Fund.

Menlu Sato Kilman bahkan mengaku terharu atas bantuan Indonesia dan menurutnya Indonesia membantu Vanuatu tepat di saat negeri tersebut benar-benar membutuhkan, dan hal ini menunjukkan betapa Indonesia adalah sahabat sejati bagi Vanuatu.