ABC

Indonesia Optimis Bangun 5.000 Pasar, Tapi Bagaimana Upaya Untuk Menjaganya?

Pemerintah Indonesia dibawah pimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah membangun 4.211 unit pasar, menurut data Kementerian Perdagangan hingga akhir 2018.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada lebih dari seribu pasar yang akan dibangun di tahun 2019 ini.

Karenanya, ia yakin “akan melampaui target lima ribu pasar”, termasuk merevitalisasi pasar lama, akan terlampaui.

Sejumlah pengamat ekonomi sepakat jika emperbaiki pasar basah menjadi lebih modern dan nyaman akan menguntungkan tidak hanya penjual, tapi juga konsumen.

Tetapi yang menjadi pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana menjaga pasar untuk terus dapat menggerakan ekonomi kerakyatan dan bisa menjadi kebanggaan warga.

Seperti kebanyakan pasar-pasar di Australia yang menawarkan kenyamanan warga untuk berbelanja dan mendapatkan produk-produk yang lebih segar dengan harga bersaing dibandingkan di supermarket modern.

Tak jarang juga pasar-pasar ini menjadi daya tarik pariwisata, karena mereka bisa membeli produk-produk khas lokal, seperti souvenir, sebagai oleh-oleh.

Anda bisa menonton suasana South Melbourne Market lewat video berikut ini.

Dan berikut beberapa hal upaya yang dilakukan untuk terus mengembangkan pasar-pasar tradisional menjadi lebih modern dan nyaman dikunjungi.

Memperhatikan sampah dan lingkungan

Kerumunan orang sedang membeli produk daging-dagingan.
Footscray Market lebih dikenal tempat dimana bisa menemukan sayuran, bumbu, dan produk dari kawasan Asia.

Facebook: Footscray Market

South Melbourne Market, yang baru merayakan 150 tahun berdirinya pada 2017 lalu, adalah salah satu pasar tertua di kota Melbourne.

Pasar ini mendapat pengakuan sebagai salah satu pasar di Australia yang memiliki program kebersihan dan lingkungan yang berkelanjutan dari limbah dan sampah-sampah yang dihasilkan pasar.

Sampah-sampah organik, seperti sisa-sisa sayuran dan buah-buahan dikumpulkan setiap dua minggu sekali untuk kemudian dibawa ke lahan pertanian di luar kota Melbourne untuk dijadikan pupuk kompos.

Untuk menjaga dari tumpukan sampah, South Melbourne Market memiliki tiga tempat sampah berukuran besa, dilengkapi tenaga sinar matahari.

Tempat sampah ini memiliki kemampuan untuk memadatkan sampah-sampah otomatis hingga bisa menampung 560 liter sampah dan akan mengirimkan sinyal jika sampah siap diangkut.

Mengutamakan produk lokal

Dua orang sedang membeli sayuran hijau di pasar tradisional
Queen Victoria Market adalah salah satu pasar tradisional tertua di pusat kota Melbourne, dibangun pada Maret 1878.

Facebook: Queen Victoria Market

Queen Victoria Market (QVM) adalah salah satu pasar tertua lainnya di negara bagian Victoria dengan berlokasi tepat berada di pusat kota Melbourne.

Pasar yang menjadi ikon kota Melbourne dan banyak dikunjungi oleh turis asing untuk membeli oleh-oleh dengan harga lebih murah ini lebih mengutamakan produk-produk lokal.

Seperti yang dicantumkan dalam rencana pengembangan QVM yang dapat diakses publik, pasar ini melarang produk-produk supermarket, franchise, dan pemilik bisnis yang bukan lokal untuk mendapat akses berjualan di pasar ini.

Untuk mendapat lisensi berdagang atau membuka kios disini, para pemilik bisnis harus memenuhi kriteria tersebut dan membuktikan jika produk-produknya menggunakan sumber-sumber lokal.

Menggelar sejumlah kegiatan

Suasana ramai orang-orang sedang duduk dengan meja dengan payung besar.
Di malam hari, terutama di musim panas, banyak pasar di Melbourne membuat acara seperti pasar malam.

Foto: Facebook, South Melbourne Market

Di musim panas dengan siang yang lebih panjang telah dimanfaatkan oleh beberapa pasar di Melbourne untuk mengelar aktivitas.

Misalnya ada pasar malam di QVM dan South Melbourne Market dengan diramaikan oleh penjual makanan siap saji dan hiburan musik.

South Melbourne Market yang dikenal dengan hidangan lautnya juga menggelar festival makanan kerang dan hidangan laut setiap tahunnya, yang selalu ditunggu-tunggu warga Melbourne.

Memperhatikan keberagaman

Para penari perempuan tarian Saman dengan menggunakan baju khas Aceh.
Queen Victoria Market sering menggelar festival budaya, termasuk festival yang menampilkan kesenian dan makanan Indonesia.

Facebook: Queen Victoria Market

Sebagai kota yang memiliki keberagaman budaya, pasar-pasar di kota Melbourne juga berusaha untuk menjual produk-produk dan bumbu-bumbu yang dibutuhkan konsumen dari negara lain.

Misalnya di Footscray Market, yang bisa dengan mudah ditemukan berbagai produk sayuran dan buah-buahan serta bumbu dari kawasan Asia, yang jarang ditemui di pasar lainnya.

Begitu juga dengan Dandenong Market di kawasan Dandenong yang menjadi rumah bagi pendatang asal Afghanistan dan Timur Tengah.

Di pasar ini Anda bisa menemukan kios-kios yang menjual daging halal segar, lengkap dengan bumbu-bumbu khas Timur Tengah.

Ikuti berita-berita lainnya dari ABC Indonesia.