Indonesia Menyampaikan Rasa Duka dan Siap Bantu Tanggulangi Kebakaran Australia
Indonesia telah menyampaikan rasa dukanya kepada perwakilan Australia di Jakarta atas bencana kebakaran semak yang sedang berlangsung di beberapa negara bagian.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menerima wakil duta besar Australia di kantornya hari Senin (6/1/2020).
“Indonesia menyampaikan duka terdalam dan simpati dari kebakaran hutan yang masih terjadi di seluruh Australia,” tulis Retno di akun Twitter Menlu.
Sebelumnya ABC Indonesia melaporkan sejumlah tetangga terdekat Australia telah memberikan bantuan, baik berupa uang dan tenaga, untuk atasi kebakaran yang telah menghanguskan 6 juta lahan hutan dan semak-semak.
Negara Vanuatu telah berkomitmen untuk berikan AU$ 250.000, sementara Papua Nugini siap menurunkan 1.000 pasukan tentara dan pemadam kebakaran.
Sementara itu hari Senin (6/01), Singapura telah mengirimkan dua helikopter bermesin ganda ke Australia untuk membantu memadamkan api.
“Dua [helikopter jenis] Chinooks telah bersiap terbang dari utara Australia ke East Sale [di Victoria], yang menjadi titik tolak kita untuk beroperasi,” kata PM Australia, Scott Morrison.
PM Morrison juga mengucapkan terima kasih kasih kepada Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura karena telah memberikan bantuan.
Di saat bersamaan, PM Morrison juga berterima kasih kepada Jacinda Ardern, PM Selandi Baru yang telah memutuskan mengirim tiga helikopter untuk mengatasi kebakaran di bagian selatan Australia.
Di akun Menlu, Retno mengatakan Indonesia siap membantu Australia di saat sedang butuh bantuan.
Rento menulisnya dalam bahasa Inggris, ‘a friend in need is a friend indeed’, sebuah ungkapan yang juga pernah diucapkan oleh Kristiarto Legowo, Duta Besar RI di Canberra saat merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia di Canberra, September lalu.
Arti kata itu adalah teman yang hadir di kala dibutuhkan adalah teman sejati.
Indonesia pernah bantu kebakaran terparah Australia
Saat Australia mengalami salah satu kebakaran terbesar di tahun 2009, Indonesia dibawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu memberikan bantuan uang senilai AU$ 1 juta.
Uang tersebut ditujukan untuk membantu proses rekonstruksi sejumlah sekolah di negara bagian Victoria, selain juga mengirimkan tim forensik untuk membantu proses identifikasi korban.
Saat itu, Presiden SBY menulis surat kepada PM Kevin Rudd, yang mengatakan sumbangan dan bantuan adalah bentuk solidaritas.
“Kesuksesan Australia adalah kesuksesan Indonesia, begitu juga kesedihan Australia menjadi kesedihan kami.”
Hingga hari Selasa (7/01), negara bagian New South Wales, dengan ibukota Sydney, diperkirakan lebih dari 1.500 bangunan rumah telah rusak akibat kebakaran di musim panas ini.
Dewan asuransi nasional Australia memperkirakan kerusakan sejak September 2019 telah mencapai AU$ 700 juta, atau lebih dari Rp 6 triliun, dengan hampir 9.000 jumlah klaim yang sudah diterima.