ABC

Indonesia Masuk 10 Negara dengan Indeks Kesetaraan Digital Terendah di Dunia

Indonesia berada di peringkat ke-57 untuk kesetaraan digital dengan kecepatan internet yang masih kalah dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Pemeringkatan ini dilakukan oleh perusahaan penyedia jaringan privasi internet (VPN) Surfshark dengan menganalisa data lebih dari 5,5 miliar orang dari 65 negara, yang menggunakan database open-source dari PBB, Bank Dunia, serta organisasi Freedom House dan International Telecommunication Union.

Untuk menentukan skor kesetaraan digital, para peneliti melakukan penilaian pada sejumlah indikator seperti kecepatan internet, keterjangkauan harga internet, dan keamanan cyber.

Banyaknya pelayanan e-government yang tersedia serta peraturan soal perlindungan data pribadi juga termasuk yang diperhitungkan

Total skor yang diraih Indonesia adalah 0,4604, menduduki peringkat kesembilan dari bawah.

Bukan hanya kecepatan internet di Indonesia yang tertinggal dari Malaysia, Thailand, dan Filipina, jumlah layanan e-governement di Indonesia pun masih sedikit dibandingkan negara-negara tersebut.

Secara keseluruhan Australia menduduki peringkat pertama dengan skor tertinggi, yakni 0,7992

Tapi kecepatan internet di Australia jauh tertinggal dengan negara-negara maju lainnya, bahkan berada di urutan ke 42.

Saat ini kecepatan berinternet di ponsel paling cepat dimiliki oleh negara Islandia, disusul oleh Norwegia dan Kanada.

Singapura menduduki peringkat pertama untuk kecepatan internet broadband.

Negara Denmark memiliki pelayanan e-government paling banyak di dunia, diikuti Singapura dan Amerika Serikat.

“Pendapatan negara per kapita yang rendah memiliki korelasi dengan angka kesetaraan digital,” tulis laporan tersebut.

Studi tersebut juga menemukan penetrasi jejaring sosial di dunia telah meningkat lebih dari 21 persen dan rata-rata orang menghabiskan 6 jam 42 menit di dunia online.

Berita dunia lainnya bisa Anda simak di situs ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook.