ABC

Indonesia Berhasil Cegah 1.200 Pencari Suaka ke Australia

Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison menyatakan lebih dari 1.200 orang dicegah datang ke Australia oleh Indonesia. Sejauh ini, dari ribuan pencari suaka yang berada di berbagai pusat detensi, 80 orang dipulangkan ke negara asalnya dan lebih 100 yang pulang secara sukarela sejak Operasi Kedaulatan Perbatasan dijalankan Pemerintahan Koalisi.

Dalam brifing mingguan mengenai pencari suaka, Jumat (15/11/2013), Menteri Morrison mengatakan Komandan Operasi Jenderal Angus Campbell tidak lagi akan mendampinginya secara penuh memberi keterangan pers mingguan.

Dalam brifing mingguan pekan lalu, Jenderal Campbell dicecar pertanyaan mengenai rincian kedatangan perahu pencari suaka namun selalu mengelak dengan mengatakan hal itu berkaitan dengan "kepentingan operasi di laut".

Mulai pekan ini, kata Morrison, Jenderal Campbell hanya akan menjelaskan jumlah perahu yang datang, menjawab beberapa pertanyaan kemudian akan meninggalkan brifing.

"Saya mengambil inisiatif perubahan ini untuk memastikan tidak munculnya tudingan mengenai keterlibatan Angkatan Pertahanan Australia (ADF) dalam operasi ini," kata Morrison.

Sebelumnya, Jenderal Campbell menjelaskan tiga perahu pencari suaka tiba di Australia mengangkut 163 orang dan delapan awak kapal. Dua perahu tiba di Christmas Island, dan satu tiba di Darwin.

"Penyelundup memanfaatkan informasi mengenai posisi sebuah perahu untuk membuat asumsi-asumsi berbahaya dalam penyelundupan mereka. Karenanya saya tidak akan berkomentar mengenai informasi yang bisa disalahgunakan para penyelundup manusia," kata Jenderal Campbell.

Data pemerintah saat ini menunjukkan sebanyak 1.157 pencari suaka ditampung di pusat detensi Pulau Manus, Papua Nugini, 629 orang di Nauru, dan 2.217 orang di Christmas Island.