ABC

Imbangi Kekuatan Militer di Asia, Australia Tambah Tentara Jadi 62 Ribu Lebih

Australia hari Kamis (25/2/2016) menerbitkan Buku Putih Pertahanan, yang mencakup rencana pertahanan selama 10 tahun ke depan mengenai kekuatan militer dan persenjataan guna mempertahankan wilayahnya dari meningkatnya kekuatan militer di Asia.

Dalam Buku Putih Pertahanan 2016 ini disebutkan Australia akan membangun kemampuan pertahanan dengan mengeluarkan belanja senilai $ 195 miliar di tahun 2020-21, dengan personel milieter akan berjumlah 62.400 orang.

Australia juga akan membuat 12 kapal selam dengan nilai lebih dari $ 50 miliar antara tahun 2018-2057.

Angkatan Laut akan mendapat porsi 25 persen dari keseluruhan pengeluaran, dengan tambahan sembilan kapal perusak anti kapal selam baru, dan 12 kapal patroli laut.

Angkatan Udara (RAAF) akan membangun dua armada pesawat tanpa awak (drone), dan membangun armada pesawat tempur yang nantinya akan mencapai 75 Joint Strike Fighters.

Angkatan Darat akan mendapatkan 18 persen pengeluaran untuk membeli peralatan, membeli drone bersenjata, kendaraan pelindung baru untuk memindahkan tentara, helikopter untuk pasukan komando, dan sistem peluncur roket jarak jauh.

Menurut laporan wartawan ABC, nada bahasa yang digunakan dalam Buku Putih ini menunjukkan bahwa Australia harus meningkatkan kemampuannya di bidang pertahanan, karena meningkatnya kekuatan negara-negara di Asia, dan juga sudah adanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China di kawasan.

"Pertikaian mengenai wilayah telah menciptakan ketegangan dan ketidakpastian di wilayah ini," kata Buku Putih tersebut.

"Beberapa masalah dalam buku putih sebelumnya yang digambarkan sebagai masalah jangka panjang, seperti dampak modernisasi di kawasan kita, sekarang sudah menjadi bagian yang harus dicakup dalam Buku Putih ini," jelasnya.