ABC

Ilmuwan Pencetus Vaksin Demam Q Tutup Usia

Tokoh yang bertanggung jawab dibalik pengenalan dan penggunaan vaksin penyakit Demam Q, Profesor Barrie Marmion, tutup usia di rumahnya pada usia 94 tahun.

Profesor Barrie Marmion, merupakan pakar mikrobiologi dan ilmuwan ternama. Ia menghabiskan sebagian besar masa kerjanya untuk mempelajari upaya mengatasi dampak penyakit Demam Q, penyakit yang menjangkiti ribuan orang diseluruh dunia terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan bersentuhan dengan ternak.

Pada tahun 1990-an, profesor Marmion yang tinggal di Adelaide mengepalai sebuah tim yang terlibat dalam pengembangan Vaksin Q-Vax, yang pertama kali diperkenalkan terbatas untuk kalangan pekerja di rumah jagal hewan.

Kampanye penggunaan vaksin Q-vax ini berhasil secara signifikan mengurangi kasus demam Q dan berhasil menghilangkan ancaman bagi pekerja di sektor peternakan.

Keberhasilan ini berlanjut ke kelompok masyarakat yang lebih luas, tidak hanya pekerja di sektor pertenakan lainnya tapi juga kalangan petani dan keluarganya yang ditawarkan menggunakan vaksin serupa melalui program vaksin nasional yang didanai pemerintah pada tahun 2001 hingga 2006.

Profesor Chris Burrell, mantan kepala Laboratorium Penyakit Infeksi Univeritas Adelaide mengatakan Barrie Marmion dan koleganya berhasil memperbaharui vaksin tersebut sehingga menjadi digunakan secara luas.

"Barrie berhasil memperbaiki protokol pembuatan vaksin Q-vax, dan berhasil menemukan alasan mengapa vaksin ini memberikan reaksi pada sejumlah orang tertentu karena itu akhirnya sebelum mendapatkan vaksin ini orang harus terlebih dahulu menjalani tes untuk menentukan boleh atau tidak seseorang mendapatkan vaksin Q,” tuturnya.

Profesor Marmion juga dikenang sebagai tokoh yang berhasil melobi pemerintah federal untuk mengalokasikan sejumlah anggaran guna membiayai pendirian perusahaan bioteknologi CSL untuk  memproduksi vaksin Q-vax. Perusahaan CSL mulai beroperasi di Melbourne pada tahun 20017.

Sejumlah kolega mengenangnya sebagai orang yang baik hati, sopan dan memiliki keinginan yang kuat.

Vaksin Q-Vax diklaim tidak hanya berhasil menyelamatkan banyak nyawa manusia tapi juga menghemat jutaan dolar pembayaran kompensasi bagi pekerja serta hilangnya waktu kerja akibat demam penyakit Q tersebut.

Deman Q kurang menarik perhatian publik jika dibandingkan dengan jenis penyakit infeksi lain, namun Professor Marmion berhasil meyakinkan pemerintah kalau penyakit ini merupakan yang paling merugikan secara keuangan.

Ternak, domba dan kambing merupakan pembawa  utama penyakit ini ke daratan Australia, sehingga dokter hewan, petani dan pekerja peternakan menjadi yang paling beresiko terpapar.

Demam Q disebabkan oleh bakteri Coxiella Burnetii, dan menyebar melalui partikel debu di air dan tanah.