Ilmuwan China yang Berkontriibusi di Masa Depan Australia
Ketika menyerahkan lembaran uang kertas untuk membayar belanjaan, Anda mungkin tidak memikirkan ilmuwan penemu tinta unik yang digunakan untuk mencegah produksi uang palsu. Ilmuwan tersebut adalah salah satu dari ilmuwan China yang pindah ke Australia dan telah mengubah wajah sains.
Berikut sejumlah ilmuwan China yang meningkatkan kualitas kehidupan di Australia dan Selandia Baru:
Xinhua Wu – mesin jet hasil print 3D
Profesor Xinhua Wu mengelola Pusat Manufaktur Aditif dari Monash University (MCAM). Pada tahun 2015, timnya mencetak 3D beberapa bagian penting dari mesin jet pertama di dunia.
Menurut Prof Wu, pentingnya penemuan ini bukan semata kemungkinan mencetak model mesin jet, namun dapat mempersingkat siklus pengembangan komponen pesawat terbang.
“Biasanya dibutuhkan waktu 15 tahun untuk merancang, mengembangkan dan memproduksi mesin jet, karena banyak komponen sulit dibuat. Dengan menggunakan pencetakan 3D, komponen rumit ini dapat diproduksi dalam waktu singkat. Siklus pengembangan mesin baru dapat dipersingkat menjadi tiga sampai lima tahun,” katanya.
Prof Wu yakin aplikasi high end dari pencetakan 3D akan berada di bidang kedirgantaraan dan perawatan medis.
“Di masa lalu, banyak implan atau instrumen medis sangat primitif, tertinggal jauh dari perkembangan medis lainnya. Pencetakan 3D dapat mengubah lansekap medis, namun ambang batasnya juga sangat tinggi, memerlukan sertifikasi yang ketat.”
Dacheng Tao – kecerdasan buatan (AI)
Pada usia 39, Prof Dacheng Tao sudah menjadi salah satu periset terkemuka di dunia dalam bidang kecerdasan buatan. Dia memimpin UBTECH Sydney Artificial Intelligence Centre di University of Sydney.
“Kami mengharapkan mesin kami suatu hari, melakukan hal yang sama seperti kita, atau bahkan lebih baik lagi,” kata Prof Tao.
Fokus utama Prof Tao adalah memprogram mesin agar memiliki kemampuan untuk memahami, belajar, beralasan dan berperilaku.
“Selama 20 tahun ke depan, sistem Kecerdasan Buatan (AI) akan membentuk kembali masa depan umat manusia di banyak sektor termasuk perumahan, transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan, dan hiburan.”
Prof Tao mengatakan AI tidak berhenti pada robot domestik atau mobil yang dapat berjalan sendiri – bahkan bisa melakukan pemikiran dan penciptaan yang rumit.
“Alat cerdas yang lebih canggih akan memungkinkan setiap orang untuk menulis musik dan bahkan membuat film bagus dari video yang diambil dari ponsel,” kata Prof Tao.
Albert Mao – tinta pengaman uang kertas Australia
Australia menjadi yang pertama di dunia memperkenalkan uang kertas plastik. Salah satu kesulitan teknis utama tentang uang kertas plastik ini adalah tinta pengamanan anti-pemalsuan yang tercetak di uang kertas tersebut.
Albert tengah memusatkan perhatiannya pada penggunaan laser untuk mempelajari klorofil saat ia diundang oleh CSIRO mengikuti penelitian terbaru tentang energi laser dan matahari.
“Saya menemukan bahwa kita benar-benar dapat menggunakan energi matahari pada uang kertas, yang sangat dipercaya banyak orang,” kata Mao.
Tinta khusus yang dia temukan digunakan pada uang kertas plastik baru Australia, yang merupakan terobosan ilmiah dalam teknologi keamanan uang kertas. Tinta keamanan itu telah membuat Albert Mao dianugerahkan penghargaan bergengsi pemerintah Australia – the Centenary Medal.
Sekarang setelah memasuki usia pensiun, Mao tidak terkungkung dalam ranah sains. Dia menggeluti dunia seni.
“Tren masa depan adalah titik abu-abu dalam ilmu pengetahuan. Produk di masa depan tidak diproduksi tapi diciptakan.”
Guanghua Qiao – membunuh superbugs
Bila antibiotik saat ini tidak mampu membunuh bakteri yang resisten terhadap antibiotik, yang juga disebut superbug, Prof Qiao dan timnya mungkin telah menemukan cara baru untuk melawan superbug ini. Cara baru tersebut amat kreatif karena melibatkan antibiotik tradisional.
Metode pengobatan baru ini melibatkan molekul berbentuk bintang kecil yang efektif dalam membunuh superbug namun tidak berbahaya bagi tubuh.
Sebagai profesor teknik kimia dan biomolekuler, Profesor Qiao percaya bahwa kemajuan ilmiah saat ini sangat bergantung pada kolaborasi multidisiplin.
“Banyak penelitian membutuhkan kolaborasi di berbagai disiplin ilmu saat ini. Banyak bahan untuk penelitian medis berasal dari bidang sains dan teknik,” kata Prof Qiao.
“Jika tidak ada ilmuwan medis yang bekerja dengan saya dalam proyek ini, saya bahkan tidak tahu bagaimana melakukan percobaan klinis pada hewan. Ini menunjukkan pentingnya menggabungkan penelitian teknik dan medis menjadi satu.”
Zibin Chen – daya batere ponsel
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa baterai ponsel Anda lebih pendek dan lebih pendek seiring usia telepon? Hal ini disebabkan oleh kelelahan bahan feroelektrik.
Dr Zibin Chen, rekan penelitian postdoctoral di University of Sydney, mungkin memiliki jawaban untuk mengatasi masalah ini.
“Kelelahan dapat menyebabkan perangkat memori [kehilangan] … kemampuan pengendalian dan keandalannya, yang menyebabkan perangkat menjadi kurang efisien. Penelitian terbaru saya adalah memahami mengapa bahan feroelektrik menjadi kelelahan [d] seiring berjalannya waktu,” kata Dr Chen.
Ilmuwan muda asal China ini sebelumnya pernah menarik perhatian media dengan menemukan cara baru untuk meningkatkan kapasitas memori hard drive komputer hingga 100 kali. Penelitiannya diyakini bisa memberi kontribusi pada bumi yang lebih hijau.
Diharapkan penelitian terbarunya bisa mengurangi dampak lingkungan dari bahan non-biodegradable.
“Karena konsumsi cepat dari unit memori, orang sering mengganti ponsel dan perangkat lainnya. Upaya memperpanjang durasi komponen dan bahan-bahan perangkat dan mengurangi kelelahan bahan feroelektrik bisa sangat mengurangi polusi yang tidak perlu.”
Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.