ABC

Northern Territory Luncurkan Iklan Pariwisata Unik

Pemerintah Northern Territory (NT) Australia menggunakan pendekatan unik dalam kampanye iklan pariwisatanya. Yaitu, dengan memanfaatkan ketakutan orang terhadap kematian.

Iklan kampanye pariwisata NT berbiaya $1,4 juta dan diberi tajuk "It's about time… do the NT" (Tiba waktunya… berkunjung ke NT), ini ditayangkan di berbagai media mulai Minggu (26/7/2015).

Cuplikan iklan ini yang dimunculkan lebih awal di YouTube menunjukan gambar sejumlah orang membahas tentang kepergian seseorang.

"Nenek telah meninggal, kakek juga. Kata ibu berikutnya yang akan meninggal tante,” kata seorang anak laki-laki di iklan tersebut sebelum akhirnya diketahui kalau ternyata orang-orang tersebut tengah membicarakan kepergian orang-orang yang sudah pernah berwisata ke NT.

Direktur Pemasaran Domestik Pariwisata NT, Tony Quarmby, mengatakan kampanye baru ini muncul setelah hasil riset menunjukan Pemerintah NT perlu mengubah fokus iklan pariwisata mereka.

“Kampanye pariwisata ini memang beda dari iklan kami sebelumnya. Dan kami harap bisa memberi nilai tambah lebih pada dalam hal nilai kretifnya," kata Quarmby.

Jika iklan sebelumnya yang berjudul "Intenders" ditujukan pada mereka yang memiliki rencana mengunjungi NT, kampanye iklan yang baru ditujukan pada mereka yang masih mempertimbangkan atau belum memiliki rencana.

"Kita memainkan sisi humor dari kematian. Anda tahu 'kan ungkapan, setelah menunggu cukup lama pada akhirnya Anda akan mengunjungi tempat yang lebih baik,” katanya.

Menurutnya iklan ini dibuat untuk menggambarkan rasa kebutuhan mendesak untuk berkunjung ke NT.

"Kami berupaya menghadirkan gagasan mengenai kematian dan mengaitkannya dengan rasa keterdesakan agar mereka memesan tiket perjalanan ke NT sekarang juga," tambahnya.

Seorang pengamat periklanan, Dee Madigan mengatakan ini merupakan strategi kampanye yang bagus, tapi menurutnya pengerjaan iklan ini masih kurang baik.

Menurut Madigan iklan baru ini akan lebih efektif jika bagian lelucon mengenai kematian itu dibuat lebih lama, sebelum akhirnya terungkap kalau tokoh dalam iklan itu sebenarnya tidak sedang membicarakan kematian siapa pun.

"Jika hendak melakukan strategi seperti ini maka konsepnya harus benar-benar berani dan dilakukan dengan baik," katanya.

"Dalam iklan ini sepertinya mereka nyaris berhasil, tapi iklan ini terlalu cepat mengungkapkan lelucon mereka, yakni hanya dalam hitungan 3 detik setelah iklan ini dimulai,” tambahnya.