Ide Bisnis Menjual Wi-fi Tidak Terpakai
David Poxon, mahasiswa PhD dari Queensland University of Technology Australia, yang juga merupakan ahli piranti lunak menciptakan sebuah alat yang memungkinkan rumah yang memiliki wi-fi tak terpakai untuk menjualnya kepada orang lain.
Perusahaan start-up miliknya, Velvet, membuat sebuah kotak kecil yang menghubungkan jaringan wi-fi di rumah dan menciptakan sebuah jaringan wi-fi baru yang bisa digunakan oleh pengguna lain.
Dia mengatakan berharap bahwa hal ini bisa seperti yang dilakukan Uber dimana para pengguna internet bisa saling berbagi data.
“Kami menginginkan agar rumah menghidupkan router mereka di tempat-tempat yang memerlukan dan mendapat bayaran.” kata Poxon kepada Radio 612 ABC Brisbane.
“Pemilik wi-fi bisa menentukan berapa banyak data mereka yang akan dibagikan setiap bulan.”
“Setelah kita mencapai jumlah tersebut, alat ini akan menghentikan pembagian data.”
Para pengguna akan membayar apa yang mereka gunakan, dan pemilik jaringan wi-fi akan dapat mendapat bayaran dari penyediaan jasa tersebut.
Dia mengatakan motivasi di belakang teknologi adalah menghubungkan para komunitas.
"Ini adalah cara menghubungkan dunia dengan internet dan manfaat dari akses yang disediakan oleh internet misalnya pendidikan."
“Ini adalah win-win karena ini memberikan pembeli akses data tanpa harus memiliki kontrak dengan perusahaan penyedia internet.”
Poxon mengatakan menjual data yang tidak digunakan merupakan hal yang diperbolehkan, tergantung pada kontrak yang sudah ditandatangani.
“Anda harus mengetahui bagaimana bunyi kontrak dengan penyedia internet anda.” katanya.
Bagaimana Membuat Wi-fi Aman
Keamanan penggunaan data adalah hal yang penting dipastikan ketika ada beberapa pihak yang menggunakan jaringan yang sama.
“Karena kami menciptakan jaringan kedua, maka jaringan di rumah dan peralatannya tetap aman.” kata Poxon.
“Di sisi lain, mreka yang akan menggunakan wi-fi anda akan dihubungkan dengan VPN (virtual private network) sehingga data mereka juga aman.”
Poxon mengatakan masih diperlukan waktu untuk berkembang, namun dia berharap bahwa di satu hari nanti, kita bisa berjalan-jalan di mana saja di dunia, dan menggunakan jaringan wi-fi berbayar seperti ini.
“Sama seperti yang lain, kami perlu membangun jaringan agar fasilitas ini tersedia.” katanya.
Tahap pertama peralatan ini akan tersedia mulai akhir September 2016.
Diterjemahkan pukul 12:00 AEST 22/9/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini