ABC

Ibukota Canberra Kekurangan Tenaga Dokter Jiwa

Sarah Huxtable baru saja mulai sekolah menengah ketika mengalami kesulitan dalam hidupnya. Namun karena kekurangan psikiater (dokter jiwa) di Canberra, ia terpaksa menghabiskan waktunya hingga berbulan-bulan di Melbourne untuk berobat, dengan biaya yang ditanggung keluarganya mencapai puluhan ribu dolar, setara dengan ratusan juta rupiah.

Menurut angka dari ACT Health, sektor psikiatri baik milik pemerintah atau swasta mengalami kekurangan tenaga psikiater, dengan kurang dari sembilan psikiater untuk setiap 100.000 penduduk Canberra.

Masalah ini sudah cukup diketahui keluarga Huxtable, dan menurut mereka menambah kesulitan yang ada.

“Sampai pada titik di mana dia tidak mau pergi ke sekolah dan dia tidak mau keluar kamarnya, tidak mau berbicara dengan kami, tidak memberi tahu kami apa yang sedang terjadi,” kata ayah Sarah, Scott Huxtable.

Ia membawa putrinya ke dokter umum, atau General Practitioner langganan keluarganya, yang mengatakan Sarah butuh pertolongan. Tapi dokter tersebut juga memperingatkan jika psikiater bisa sulit ditemukan.

“Ia berkata, ‘Saya minta maaf, tidak ada psikiater di Canberra yang bisa membantu Sarah’,” kata Scott.

Sarah bersama ayahnya, Scott Huxtable.
Sarah bersama ayahnya, Scott Huxtable.

ABC News: Ian Cutmore

Keluarga Sarah akhirnya menemukan program rawat inap di Melbourne, di mana Sarah harus tinggal selama beberapa bulan, diikuti dengan pertemuan mingguan dengan psikiaternya.

Tapi hal ini membutuhkan jarak dan biaya yang sangat besar.

“Mungkin $1.200 sampai $ 1.300, sekitar Rp 12-13 juta, untuk seminggu selama sekitar enam bulan,” kata Scott.

‘Sekitar enam pasien seminggu dirujuk ke Sydney’

Dr John Saboisky telah membuka praktik sendiri di Kawasan Ibukota Australia, ACT selama lebih dari 30 tahun. Ia memahami jika ada kekurangan tenaga psikiater swasta.

“Dokter tidak tahu harus kemana mengirimkan pasiennya.”

Dr Saboisky mengatakan praktiknya merujuk rata-rata enam pasien ke Sydney, setiap minggunya.

Ketua Jaringan Konsumen Kesehatan Mental di Canberra, Terri Warner, mengatakan masih banyak yang perlu dilakukan untuk mendorong psikiater pribadi untuk mau menetap dan bekerja di Canberra.

“Perlu ada insentif kepada praktisi swasta untuk praktik di Canberra, atau untuk pindah kesini dan memperluas praktik mereka, atau bisa juga dengan cara memperluas layanan publik secara signifikan,” katanya.

Saat pemerintah ACT sudah membentuk sebuah kelompok kerja untuk mempertimbangkan masalah ini, direktur eksekutif Kesehatan Mental ACT, Katrina Bracher, menjelaskan menambah praktik psikiater swasta bukan upaya yang akan dilakukan pemerintah.

Sebaliknya, ACT Health sedang dalam proses rekrutmen untuk menarik psikiater bekerja di sektor publik.

“Beberapa psikiater memilih untuk sebagian bekerja di sektor publik dan sebagian di sektor swasta,” kata Katrina.

Tapi Dr John Saboisky mengatakan hal itu masih belum cukup untuk mengisi kekosongan psikiater sektor publik dan ACT membutuhkan tambahan enam psikiater publik untuk memenuhi permintaan.

“Bukan hanya saya, ada sejumlah psikiater senior yang akan pensiun dalam beberapa tahun ke depan, ini adalah masalah nyata,” katanya.

“Keadaannya malah bisa semakin memburuk.”

Simak laporannya dalam bahasa Inggris disini.