ABC

Ibu dan Anak Asal Australia Meninggal di Bali

Seorang ibu asal Queensland  dan putri remajanya meninggal di Bali, besar kemungkinan karena alergi makanan.

 

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengukuhkan meninggalnya wanita berusia 54 tahun dan putrinya yang berusia 14 tersebut.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan mengharapkan kita semua menghormati privasi mereka dalam masa-masa sulit ini." kata seorang juru bicara DFAT.

"Konsulat Jenderal Austalia di Bali melakukan koordinasi dengan pihak berwenang setempat, dan kami juga memberikan bantuan konsuler kepada keluarga tersebut di Australia."

Menurut keteranngan polisi, sang ibu yang merupakan pekerja kesehatan profesional di kawasan Sunshine Coast dan putrinya tiba di tempat penginapan mereka hari Jumat (3/1/2014).

Hari Sabtu pagi, sang putri meminta pertolongan dari petugas di Resor Padang Bai dengan mengatakan dia dan ibunya mengalami gangguan kesehatan.

Menurut sumber-sumber setempat keduanya kemudian dibawa ke sebuah klinik terdekat, namun sekitar pukul 1.45 dinihari, sang ibu meninggal.

Klinik Penta Medica di Karangasem mengukuhkan bahwa mereka menangani sang putri sebelum kemudian dibawa ke Bali INternational Medical Clinic di Denpasar dimana putri berusia 14 tahun tersebut menghembuskan  napas terakhirnya.

The Penta Medica Clinic at Karangasem has confirmed it treated the teenage girl before sending her to the Bali International Medical Clinic (BIMC) in the Balinese capital of Denpasar, where she later died.

Menurut keterangan polisi, mayat kedua orang tersebut sekarang berada di RS Sanglah untuk diotopsi.

"Ketika kami melihat lokai kami menemukan banyak obat-obatan," kata sumber  tersebut kepada kantor berita Australia AAP.

"Kami belum bisa mengukuhkan sebab kematian."

Seorang sumber polisi lainnya mengatakan dokter yang menangani mereka di klinik menduga kematian disebabkan karena alergi makanan.

"Jenis makanan apa, kami belum tahu. Semua obat-obatan berasal dari luar negeri." katanya.

"Sisa muntahan dan obat-obatan sudah dibawa ke laboratorium forensik."Australia.

ABC/AAP