Hyperloop Rancangan RMIT Buat Sydney- Melbourne 50 Menit
Bayangkan bila anda melakukan perjalanan dari Sydney ke Melbourne dengan kecepatan suara. Inilah mimpi dari mahasiswa RMIT sebuah universitas di Melbourne yang akan menunjukkan rancangan mereka dalam kompetisi “Hyperloop Pod’ tahun depan.
Bila menjadi kenyataan, di masa depan, perjalanan dari Sydney ke Melbourne bisa dilakukan dalam waktu 50 menit.
Sekitar 30 mahasiswa RMIT University, sebuah universitas yang mengkonsentrasikan diri pada teknologi di Melbourne telah mendesain sebuah prototipe “Hyperloop Pod” yang ditampilkan di depan umum hari Senin (21/11/2016) dan akan dikutsertakan dalam kompetisi SpaceX Hyperloop di California (Amerika Serikat) bulan Januari 2017.
Tim mahasiswa jurusan teknik ini sudah membuat sebuah wahana bernama VicHyper dan berharap di satu hari nanti wahana itu bisa membawa orang dan barang dengan kecepatan 1200 kilometer per jam.
Jadi perjalanan sekarang ini 11 jam dengan kereta, atau 90 menit lewat udara antara Sydney dan Melbourne bisa diperpendek menjadi 50 menit.
Disebut sebagai ‘moda transportasi generasi kelima’, sistem Hyperloop ini akan menggunakan jaringan berbentuk tabung di ketinggian, dan akan menggunakan teknik bergerak di atas permukaan dengan kekuatan magnetik, dan penggunaan motor satu arah..
VicHyper ini adalah satu-satunya tim asal bumi bagian selatan yang terpilih maju ke final, menyisihkan sekitar 1700 tim lainnya.
Wahana yang mereka buat ini akan diuji bersama 29 tim lainnya, berdasarkan kecepatan maksimum yang bisa dihasilkan.
Sejauh ini, desain VicHyper ini sudah diuji secara virtual, namun ada rencana untuk membangun jalur uji di Melbourne untuk melakukan uji darat.
Ini akan aman dan pengalaman menyenangkan
Penggagas VicHyper adalah Matthew O’Callaghan, lulusan teknik dirgantara berusia 24 tahun, yang sudah menangani proyek ini selama 18 bulan.
Dia mengatakan memulai proyek ini ketika dia melakukan pencarian di internet mengenai teknologi dan inovasi dengan fokus ‘hal yang bisa memberikan solusi guna membantu orang di seluruh dunia.”
Rekan satu timnya Zachary McClelland, mengatakan ide VicHyper dan teknologi Hyperloop bukan merupakan ide ‘yang gila’ seperti dibayangkan orang lain.
“Jadi kita hanya mengambil dari berbagai tempat dan merangkainya jadi satu dan kita membuatnya bekerja dengan cara berbeda.”
Dan dia mengatakan sebuah tabung atau pod yang tertutup rapat mungkin terlihat ‘mengerikan’ bagi beberapa orang, namun wahana ini menurutnya aman dan ‘juga nyaman’.
“Ini berkenaan dengan cara kita mengatur lingkungan, cara kita mengatur akselerasi.” katanya.
“Dan karena ada televisi, ada virtual reality, kita bisa membuat seolah-olah anda sedang melakukan perjalanan di mana saja, sehingga akan menjadi perjalanan menyenangkan.”
Sementara tim lain memfokuskan diri pada sisi pelayangan di udara, VicHyper memfokuskan diri pada kecepatan dan teknologi rem.
Sistem rem ini sudah memenangkan penghargaan dalam acara semifinal bulan Januari lalu.
Kompetisi Hyperloop ini adalah gagasan dari inovator teknologi dan milyader Amerika Serikat Elon Musk, yang mendapat ide ini ketika dia sedang terjebak kemacetan.