ABC

Hukuman Pelaku Skandal Seks Skype Dinilai Ketinggalan Zaman

Pusat krisis kasus pemerkosaan di Canberra, Australia, menyatakan kecewa atas hukuman yang dijatuhkan pada dua terdakwa dalam kasus skandal seks di Akademi Pertahanan Australia.

Chrystina Standford dari Canberra Rape Crisis Center mengatakan hukuman tersebut terlalu ringan dan ketinggalan zaman.

Pada tahun 2011, Daniel McDonald diam-diam merekam hubungan seksnya dengan seorang kadet perempuan dan menyiarkannya lewat Skype  ke Dylan Deblaquiere, yang berada di sebuah ruang yang berdekatan dengannya, melalui fasilitas Skype di internet.

Kejadian tersebut berlangsung di Akademi Pertahanan Australia di Canberra.

Hakim John Nield mengatakan tindakan McDonald, yang saat ini berusia 21 tahun, direncanakan, sengaja, dan menghina.

Dalam sidang hari Rabu (23/10/2013), baik McDonald dan Deblaquiere tidak dijatuhi hukuman penjara namun hakim memutuskan untuk  memberi hukuman percobaan yang di Australia dikenal dengan nama "good behaviour bond" selama 12 bulan dimana yang bersangkutan dilarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

Namun, menurut Stanford, hukuman itu terlalu ringan. “Menurut saya ini sangat mengecewakan, dan kalau kita lihat keputusan macam ini, saya khawatir mengenai pesan apa yang disampaikan pada masyarakat,” jelasnya.

“Dalam kasus ini, ada satu orang yang jadi korban, dan ada hukuman yang melindungi hak dan masa depan pelaku," kata Stanford, dan menambahkan, reformasi hukum tidak mengikuti perkembangan kejahatan yang menggunakan teknologi.

“Ini menunjukkan reformasi hukum harus diarahkan agar bisa menandingi jenis kejahatan elektronik yang kita lihat saat ini,” jelasnya.