ABC

Hubungan Australia – Jepang Tak Terganggu Isu Ikan Paus

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan setiap usaha Jepang untuk memulai kembali perburuan ikan paus di Samudera Selatan, tidak akan merusak 'persahabatan khusus' Australia Jepang.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, negaranya akan mematuhi ketentuan International Court of Justice (ICJ) yang dikeluarkan awal tahun 2014 ini, bahwa program penangkapan ikan paus di Samudra Selatan harus dihentikan.

ICJ menyimpulkan bahwa program tersebut tidak dilakukan untuk maksud-maksud saintifik.

Tetapi Shinzo Abe yang berada di Australia dalam lawatan selama tiga hari, mengindikasikan bahwa itu bukan berarti berakhirnya masalah tersebut.

"Keputusan oleh ICJ itu menegaskan, bahwa salah satu tujuan dari konvensi internasional  untuk mengatur penangkapan ikan paus tersebut, memang adalah pemanfaatan berkelanjutan sumber daya," kata Shinzo Abe melalui seorang penerjemah.

whaling Shinzo Abe mengatakan, Jepang berkomitmen untuk melanjutkan riset ilmiah terhadap ikan paus. (Foto: Tim Watters/Sea Shepherd Australia)

Pada hari Senin (7/7/2014) Shinzo Abe mengindikasikan niatnya untuk memulai kembali program perburuan ikan pausnya di Samudera Selatan.

Dikatakannya Jepang berkomitmen untuk melakukan riset saintifik terhadap ikan paus.

"Jepang, dengan memperhatikan hukum internasional dan landasan ilmiah, akan terlibat dalam penelitian penangkapan ikan paus dengan maksud mengumpulkan informasi ilmiah yang sangat diperlukan untuk mengelola sumber daya ikan paus," kata Shinzo Abe.

Selasa malam (8/7/2014) dilangsungkan jamuan makan malam khusus di Gedung Parlemen Australia di Canberra untuk menghormati Shinzo Abe.

Dan Rabu (9/7/2014), Perdana Menteri Abe akan melakukan lawatan ke beberapa bagian daerah Pilbara di Australia Barat (WA).

Ketua Menteri WA, Colin Barnett akan memperlihatkan kepada Shinzo Abe dan Tony Abbott tambang biji besi West Angelas, yang merupakan projek patungan antara Rio Tinto dan dua perusahaan Jepang.

Ekspor WA ke Jepang berjumlah hampir 23 milyar dolar di tahun 2013, menjadikan Jepang sebagai pasar ekspor terbesar kedua dari Australia Barat.