ABC

Hotel Untuk Sapi Perah Mulai Beroperasi di Australia

Sebuah hotel dengan enam ruangan yang diperuntukkan bagi sapi perah mulai beroperasi di peternakan National Dairy Centre di Gippsland, sekitar 170 km di luar kota Melbourne, Australia, Kamis (27/8/2015).

Ruangan tersebut tidak sama dengan kamar hotel biasa, karena didesain untuk mendukung penelitian terhadap produksi susu sapi perah dengan suhu udara yang dikendalikan.

Para peneliti terus memantau sapi-sapi tersebut sementara suhu kamarnya ditinggikan hingga kisaran 30 derajat. Suhu di luar saat ini berkisar 14 derajat saja karena sedang musim dingin.

Peneliti Dr Joe Jacobs di salah satu ruangan kamar untuk sapi perah di Gippsland.
Peneliti Dr Joe Jacobs di salah satu ruangan kamar untuk sapi perah di Gippsland.

 

Peneliti sapi perah Dr Joe Jacobs menjelaskan, pengendalian suhu ruangan memungkinkan pihaknya untuk meneliti gelombang panas dan pengaruhnya terhadap produksi susu.

"Ukuran ruangan ini sekitar 4 kali 5 meter dengan tinggi 3 meter," jelasnya.

Kamar untuk sapi itu juga dilengkapi dengan kaca yang memungkinkan sapi-sapi tersebut melihat sesamanya di luar ruangan.

Sapi-sapi itu diinapkan di "hotel" selama tiga hingga empat hari sehingga perlu dijaga agar mereka tetap bisa melihat tetangganya yang berada di luar.

Dr Jacobs menjelaskan, gelombang panas selama tiga hingga empat hari berturut-turut yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya membawa dampak negatif bagi produksi susu sapi. 

"Yang kami ketahui sejauh ini, ada sapi yang bisa menghadapi gelombang panas secara lebih baik dibandingkan sapi lainnya," jelasnya.

Sebagai bagian penelitian, sapi-sapi tersebut diinapkan di kamarnya masing-masing, dan dipakaikan semacam pembalut.

Hotel sapi ini dibangun atas bantuan Pemerintah Victoria dalam mendukung industri susu.

Namun dalam pembukaan beroperasinya hotel tersebut, sayang sekali karena para jurnalis dilarang untuk memotret sapi-sapi yang sedang berada di kamarnya masing-masing.

Menurut Dr Jacobs, hal itu dimaksudkan untuk menghindari menarik perhatian kalangan aktivis penyayang hewan.

Menteri Pertanian Victoria Jaala Pulford menjelaskan, meskipun mungkin sebagian kalangan tidak suka melihat sapi-sapi itu diinapkan di ruangan tersebut, namun hal itu perlu sebagai bagian dari penelitian.

"Hasil penelitian ini bisa dipergunakan untuk pembibitan dan penggemukan, dan sangat penting bagi industri susu," katanya.