Hormon Steroid Penggemuk Sapi Rusak Sistem Kawin Spesies yang Terpapar
Hasil riset terbaru menunjukan jejak kandungan tinggi dari hormon steroid androgen yang banyak digunakan untuk menggemukan ternak sapi di Australia merusak sistem kawin pada spesies ikan cupang. Dimana ikan cupang jantan cenderung 'memperkosa' ikan cupang betina dan pada akhirnya dapat memicu dampak yang lebih luas pada spesies lain.
Suntikan Hormon Trenbolone telah dilarang penggunaannya di Uni Eropa sejak 1988, tapi masih digunakan secara luas dalam produksi ternak sapi di Australia, AS, Jepang dan Selandia Baru.
Kajian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Monash dan Universitas Abo Akademi Finladia meneliti dampak paparan dari hormon kimia ini terhadap perilaku ikan cupang.
Dalam penelitian ini ilmuwan dari dua negara itu memonitor perilaku atau kebiasaan kawin ikan cupang setelah ditempatkan pada kolam yang mengandung hormon steroid dalam jumlah kecil sebagai peraga dari tingkat kandungan air yang tepapar limbah pertanian yang mengandung pupuk kimia.
Kandidat Phd dari Universitas Monash, Michael Bertram mengatakan ikan yang terpapar steroid berhenti melakukan tingkah atau perilaku kawin mereka yang biasa dilakukan hewan tersebut.
"Biasanya ikan cupang jantan jika mau kawin dia akan menari untuk ikan cupang betina, dimana ikan cupang jantan biasanya akan berada didepan ikan betina dan menampilkan keindahan warna sisiknya, " kata Bertram said.
"Kemudian jika ikan cupang betina menunjukan ketertarikan, maka jantan dia akan bergerak ke belakang ikan betina untuk membuahinya,"
Tapi sebaliknya, peneliti mendapati kalau ikan cupang jantan yang terpapar Hormon Trenbolon sebesar 22 bagian pertriliun menunjukan perilaku yang oleh ilmuwan disebut sebagai "perilaku menyelinap", yakni mengawini betina dari arah belakang tanpa terlebih dahulu melakukan usaha untuk memancing minat kawin betina,"
"Jadi ikan cupang jantan itu langsung memasukan anal disiripnya yang telah dimodifikasi sehingga dapat berfungsi sebagai organ yang dapat mentransfer sperma," kata Bertram.