ABC

Hobart Miliki Klub Kebugaran Khusus Tuna Rungu Pertama di Australia

Di seluruh Australia, para pengunjung sasana olahraga akan disemangati dengan teriakan instruktur kelas olahraga yang antusias agar peserta olahraga berlatih lebih keras dan lebih cepat.

Tapi, hal itu bisa sangat sulit untuk diikuti jika Anda tuli.

Seorang warga Hobart yang mengaku penggila olahraga, Jarran Harris lahir tanpa kemampuan untuk mendengar.

Pria berusia 27 tahun ini memadukan kecintaannya pada olahraga kebugaran dengan keterampilan bahasa isyarat Australia (Auslan) untuk mengajar di kelas olahraga khusus bagi rekan-rekannya sesama tuna rungu.

Kelas gratis ini akan diujicobakan selama enam bulan di PCYC Hobart, yang menerima dukungan dari Dewan Kota Hobart untuk membentuk kelas kebugaran khusus ini dan memberikan keanggotaan gratis bagi pesertanya.

Ini diyakini sebagai kelas kebugaran khusus tuna rungu pertama di Australia.

"Kelas kebugaran ini akan beroperasi persis sama dengan kelas olahraga normal tetapi menggunakan bahasa isyarat Australia atau Auslan," katanya.

Latihan dengan bahasa isyarat

Agar peserta di kelasnya bersemangat, Jarran Harris akan menggunakan bahasa isyarat Auslan untuk menjelaskan gerakan aerobiknya bersama dengan ekspresi yang ditekankan.

Dia mengatakan penyandang tuna rungu akan merasa lebih nyaman berpartisipasi di kelas jika kelasnya dijalankan oleh orang yang juga memiliki kondisi yang sama.

“Ini akan menghancurkan hambatan,” katanya.

“Saya akan menjalankan bootcamp dan sirkuit yang melibatkan latihan beban bersama dengan latihan inti, latihan seluruh tubuh dan kami akan menggunakan peralatan olahraga.”

Instruktur olahraga tuna rungu, Jarran Harris
Jarran Harris mengatakan anggota kelas kebugarannya akan merasa lebih nyaman mengetahui instruktur mereka juga seorang tuna rungu.

Radio ABC Hobart: Georgie Burgess

Meruntuhkan hambatan sehari-hari

Ada sekitar 500 orang penderita tuna rungu di negara bagian Tasmania dan tercatat satu dari enam penduduknya diketahui tuli.

Kepala Eksekutif Expression Australia Christine Mathieson mengatakan tuna rungu dan yang mengalami gangguan pendengaran mengalami banyak hambatan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal mengakses komunikasi dan Auslan.

Dia mengatakan bahwa program InstructAbility adalah contoh yang bagus untuk membuat kegiatan sehari-hari menjadi lebih mudah diakses.

“Dengan memiliki seorang instruktur tuna rungu yang memiliki kualifikasi mengelola kelas kebugaran yang berkualitas dengan menggunakan bahasa isyarat Auslan berarti orang dapat mengakses program dalam bahasa asli mereka,” katanya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.