ABC

Hiu Ternyata Lebih Pintar dari Dugaan Manusia

Para ahli menyebut bahwa hiu ternyata lebih pintar dan lebih kompleks dari yang manusia perkirakan dan memiliki kesadaran yang mengesankan tentang lingkungan mereka.

Lebih dari 250 pakar hiu dan biologi ikan terkemuka di Australia berkumpul di Hobart untuk mengikuti konferensi empat hari, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Biologi Ikan Australia dan Masyarakat ‘Chondrichthyan’ Oceania.

Peneliti dari Universitas Australia Barat, Kara Yopak, menampilkan hasil penelitiannya tentang penggunaan anatomi otak untuk memahami kemampuan kognitif pada hiu.

Dr Kara mengatakan, ada kesalahpahaman umum bahwa ‘hiu dianggap sebagai mesin pemakan berotak kecil’.

"Mereka sebenarnya merupakan spesies yang berotak relatif besar dan mereka mampu menjangkau berbagai macam perilaku kompleks yang luar biasa," jelas Kara Yopak.

Bagian dari penelitiannya melibatkan perbandingan otak hiu dengan mamalia, termasuk manusia.

“Ada sejumlah kesamaan yang akan saya katakan bermula -setidaknya –sejak awal kemunculan hiu dan kemudian terbawa melalui evolusi vertebrata ke otak kita sendiri,” terang Dr Kara.

Ia mengatakan, otak hiu bervariasi di seluruh spesies yang berbeda, yang menimbulkan keraguan atas efektivitas satu solusi untuk mengatasi hiu.

“Ketika kami sedang menyelidiki pengusir hiu, kami mungkin perlu mengambil pendekatan spesies yang spesifik,” utaranya.

"Kemungkinan bahwa kami akan menemukan satu solusi untuk mengatasi mereka semua sangat tak realistis,” ungkap Kara Yopak.

“Hanya karena hewan-hewan ini hidup di habitat yang berbeda, mereka mengkhususkan diri dalam pengertian yang berbeda dan mereka memakan hal yang berbeda,” pendapatnya.

Hiu mengenal lingkungan sekitarnya

Ilmuwan peneliti senior dari Institut Ilmu Maritim Australia, Michelle Heupel, mengatakan, hiu bereaksi terhadap perubahan habitat mereka, membuktikan mereka memiliki  kemampuan intelektual.

“Hiu cenderung tahu di mana mereka berada. Kami telah memiliki data dari hasil pelacakan hiu di daerah tertentu, kami menyaksikan gangguan datang berupa siklon atau badai tropis, [dan] semua binatang yang kami lacak akan meninggalkan daerah itu,” paparnya.

“Dan kemudian setelah sistem bergerak, mereka semua datang kembali.”

Dr Michelle mengatakan, perilaku ini bahkan teridentifikasi pada hiu yang baru lahir.

“Itu artinya bahwa mereka tahu di mana mereka tinggal, mereka tahu bagaimana keluar dari sesuatu yang berpotensi berbahaya dan mereka tahu bagaimana untuk kembali,” jelasnya.

"Cukup mengesankan apa yang bisa mereka lakukan. Mereka sangat menyesuaikan lingkungan mereka,” ujar Michelle Heupel.

Ilmuwan ini lantas mengatakan, “Mereka menanggapi perubahan yang sangat halus dalam lingkungan mereka dan mereka akan mengarahkan gerakan mereka berdasarkan perubahan sejumlah hal dalam habitat mereka, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki setidaknya beberapa tingkat kapasitas intelektual.”

Konferensi ini selesai pada Rabu (7/9).     

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterjemahkan: 15:41 WIB 05/09/2016 oleh Nurina Savitri.