Hibah Uang Untuk Pembeli Rumah Pertama di Victoria Dilipatgandakan
Menteri Utama Negara Bagian Victoria, Australia, Daniel Andrews, mengatakan, penggandaan hibah yang ditawarkan kepada warga yang membeli rumah pertama di pedalaman Victoria akan membantu mendorong harga rumah turun.
Mulai tanggal 1 Juli, dana hibah untuk pembeli rumah pertama akan digandakan menjadi $ 20.000 (atau setara Rp 200 juta) untuk rumah baru hingga senilai $ 750.000 (atau setara Rp 7,5 miliar).
Hibah ini tak berlaku untuk rumah yang sudah ada.
Pemerintah mengatakan, pihaknya memperkirakan, peningkatan ini akan membantu sekitar 6.000 pembeli rumah pertama.
Namun pihak Oposisi berpendapat, pemerintah seharusnya memotong pajak jika benar-benar ingin membantu meningkatkan keterjangkauan perumahan. Mereke mengatakan, langkah hibah tersebut justru akan benar-benar menaikkan harga.
“Para pengembang properti di pedalaman Victoria akan bersorak gembira. Ini adalah kebijakan yang luar biasa bagi mereka,” kata Michael O’Brien dari pihak Oposisi.
"Jika Anda melihat kenaikan harga properti terkait hibah ini, yang mungkin saja terjadi, itu akan meningkatkan pajak yang harus dibayar para pembeli rumah pertama,” terang O’Brien.
Tapi Menteri Utama Daniel Andrews mengatakan, logika itu “sungguh salah”.
“Jika Anda membangun lebih banyak rumah karena ada lebih banyak orang yang mampu membelinya, Anda menambah total pasokan. Jika Anda menambah total pasokan rumah, itu menurunkan harga rumah,” jelasnya.
Timbulkan kenaikan harga rumah
Direktur regional Asosiasi Industri Perumahan Australia, Keith Banks, mengatakan, peningkatan dana hibah untuk para pemilik rumah pertama akan membuat harga rumah naik.
"Kami telah melihat ini di masa lalu terkait dengan hibah pembeli rumah pertama …di mana konsekuensi yang tak diinginkan bisa benar-benar mendorong harga ruma naik karena para pengembang, dan orang-orang yang sudah memiliki rumah, benar-benar akan melihatnya sebagai kesempatan untuk menaikkan harga," utara Banks.
“Langkah apapun dalam kasus ini perlu dianalisa secara hati-hati dan cermat,” sambungnya.
Ia mengatakan, pajak di Victoria adalah salah satu yang tertinggi di Australia, dan bisa mencapai hingga 38 persen dari harga rumah baru.
“Kami lebih suka melihat pajak-pajak berlebihan itu berkurang. Hal tersebut akan menjadi langkah tegas dan nyata terhadap peningkatan keterjangkauan perumahan,” jelas Banks.
CEO Institut Real Estate Victoria, Gil King, sepakat bahwa harga rumah bisa didorong naik sedikit, namun mengatakan jika para pembeli melakukan riset sendiri, mereka akan mendapat keuntungan.
“Jika mereka berbelanja dengan sangat cerdik dan melakukan pekerjaan rumah mereka, mereka pasti bisa mendapatkan rumah dengan harga yang baik dan pindah dengan keuntungan $ 20.000 (atau setara Rp 200 juta) di dalam deposito mereka,” tuturnya.
Minat tinggal di Victoria
Felicity Maher telah menyewa rumah di Bendigo selama satu dekade, tapi akhirnya ingin membeli tempat di pusat kota.
Ia mengatakan, peningkatan dana hibah pemilik rumah pertama seharusnya mencakup rumah yang baru dibangun dan rumah yang sudah ada.
“Lahan kosong yang pernah saya lihat tengah dijual di Bendigo, harganya cukup mahal. Saya kemudian harus membandingkannya dengan rumah baru,” ungkapnya.
"Harganya sangat mahal, hunian baru jauh lebih menarik," tutur Felicity.
Bendahara Tim Pallas mengatakan, menggandakan hibah akan meningkatkan daya tarik hunian di luar Melbourne bagi keluarga muda.
“Ini adalah dorongan besar terhadap kondisi itu dan terhadap kemampuan para pemilik rumah pertama,” sebutnya.
Ia mengutarakan, “Ini akan membuat mereka mewujudkan rumah pertama mereka, sehingga akan memudahkan keluarga muda di pedalaman Victoria untuk membeli rumah dan tinggal di tengah komunitas mereka.”
Kebijakan ini diputuskan menyusul pengumuman dari Pemerintahan Daniel Andrews awal pekan ini, yang akan membuat 100.000 perumahan dizonasi ulang dan pembangunan 17 kota satelit baru di zona pertumbuhan utama, di pinggiran Melbourne, diwujudkan.