ABC

Hasil Plebisit Pernikahan Sesama Jenis Tak Cerminkan Pilihan Parpol

Negara bagian berpenduduk paling padat di Australia juga menjadi wilayah yang paling terbelah dalam hasil plebisit pernikahan sesama jenis. Sebanyak 42 persen responden di negara bagian New South Wales (NSW) memilih ‘No’ atau menolak pernikahan sesama jenis.

Seperti negara bagian atau wilayah lainnya di Australia, mayoritas responden plebisit di NSW memilih ‘Ya’.

Apa yang membuat orang bingung -setidaknya pada jam pertama penghitungan hasil plebisit -adalah mengapa negara bagian tersebut menghasilkan suara ‘Tidak’ atau penolakan sebesar 42 persen, angka tertinggi di Australia.

Mungkin yang paling mencolok adalah bahwa dari 17 daerah pemilihan di Australia yang menyuarakan ‘Tidak’, 12 di antaranya berada di Sydney barat.

Sembilan dari daerah pemilihan ini dipegang oleh Partai Buruh, termasuk daerah pemilihan anggota Parlemen senior, Tony Burke (Watson), dan Chris Bowen (McMahon), yang keduanya menyuarakan pilihan ‘Ya’ lebih rendah dari 35 persen.

Ini juga termasuk daerah pemilihan dengan persentase tertinggi yang menolak pernikahan sesama jenis di Australia: Blaxland, yang dipegang oleh anggota Parlemen dari Partai Buruh, Jason Clare, sejak tahun 2007, di mana hampir tiga dari empat responden memilih ‘Tidak’.

Bandingkan dengan wilayah Warringah, kursi di utara Sydney yang dipegang oleh Tony Abbott -seorang tokoh senior sayap kanan Partai Liberal dan pemimpin untuk untuk kampanye menolak pernikahan sesama jenis -yang menyuarakan pilihan ‘Ya’ tertinggi keempat di negara bagian itu, yakni sebesar 75 persen.

Jadi apa artinya?

Analis Pemilu, Antony Green, mengatakan bahwa hasil ini menunjukkan bahwa apa yang disebut isu “hati nurani” di Australia cenderung bergerak di sepanjang garis budaya dan agama ketimbang isu-isu berbasis kelas yang cenderung mendefinisikan politik nasional.

Ia menunjuk pada proporsi penduduk yang tinggi di NSW yang lahir di negara-negara yang tak berbahasa Inggris sebagai indikasi perbedaan budaya.

Hasil plebisit dari Sydney menunjukkan terbelahnya kota ini dalam isu pernikahan sesama jenis
Hasil plebisit dari Sydney menunjukkan terbelahnya kota ini dalam isu pernikahan sesama jenis. Banyak pemilih di Sydney barat memberikan suara TIDAK.

Supplied: Australia Bureau of Statistics

“Ini berlawanan dengan pilihan partai, itulah sebabnya mengapa partai-partai itu sendiri telah berjuang untuk menangani masalah ini dalam beberapa tahun terakhir.”

“NSW sejauh ini merupakan proporsi tertinggi dari orang-orang yang lahir di negara-negara yang tak berbahasa Inggris. Dengan kata lain, ada isu budaya politik lainnya yang muncul dalam perdebatan politik.

“Saya pikir itulah yang Anda lihat pada hasil plebisit di Sydney bagian barat. Saya mengerti bahwa ada beberapa kampanye yang cukup spesifik dalam komunitas Muslim, komunitas China, di beberapa bagian barat Sydney -dan itu adalah sesuatu yang terjadi di luar perkiraan.”

Apa artinya bagi politisi lokal?

Anggota Parlemen dari wilayah Blaxland, Jason Clare, yang banyak konstituennya memilih ‘TIDAK’, menegaskan bahwa ia masih bermaksud untuk mendukung undang-undang pernikahan sesama jenis.

“Saya tak terkejut, Blaxland adalah daerah pemilihan yang sangat konservatif secara sosial,” sebutnya.

“Saya selalu tahu pandangan pemilih saya mengenai masalah ini dan saya selalu terbuka kepada mereka tentang pilihan saya.”

“Orang baik dengan hati yang baik bisa memiliki pandangan berbeda mengenai masalah penting ini.”

Warga dan anjing peliharaan mereka merayakan kemenangan dalam acara resmi kampanye mendukung pernikahan sesama jenis
Tak semuanya memilih TIDAK. Warga dan anjing peliharaan mereka merayakan kemenangan dalam acara resmi kampanye mendukung pernikahan sesama jenis di Taman Prince Albert.

ABC News: Riley Stuart

Dan sebelum ada pelaku politik dari partai-partai besar manapun beranggapan bahwa hasil ini adalah indikasi awal mereka bisa ditinggalkan pemilih yang berganti haluan, Antony Green mengatakan bahwa hasil ini bukanlah awal dari sebuah guncangan besar.

“Sebagai ilmuwan politik, apakah ini menunjukkan semacam pembelahan, semacam perubahan, dalam pola pemilihan politik? Saya rasa tak begitu,” ujarnya.

“Blaxland, Watson dan McMahon tak akan tiba-tiba dimenangkan oleh Partai Liberal karena isu-isu semacam ini.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.