ABC

Hasil Penelitian: Konsumen Selalu Ingin Sentuh dan Baui Buah Segar

Hasil penelitian terhadap konsumen menyebut, untuk bisa menyentuh, melihat, dan membaui produk segar sangatlah penting bagi para konsumen saat mereka harus membuat keputusan di lorong buah dan sayuran di swalayan.

 

Hasil penelitian menyebut, 70% konsumen baru memutuskan untuk membeli produk ketika sudah berada di swalayan. (Foto: Reuters)
Peneliti Heath Adams melihat secara khusus perilaku konsumen terhadap buah ceri, dan apa yang mempengaruhi mereka ketika memutuskan untuk membeli.
Ia mengatakan, salah satu temuan yang ia dapat adalah para konsumen ingin ‘berinteraksi’ dengan produk segar.

“Tujuh dari sepuluh orang masih memutuskan untuk membeli ketika mereka sudah berada di toko, secara fisik berada di sana di samping produknya, melihat produk itu, sebelum memutuskan untuk membeli. Ada beberapa alasan mengapa konsumen ingin menunggu sampai mereka berada di toko dan memutuskan untuk membeli. Saya pikir kondisi itu peluangnya lebih tinggi pada produk-produk segara ketimbang produk lainnya,” jelas Heath.

Ia menambahkan, “Saya pikir masih ada elemen di dalam diri konsumen di mana mereka ingin menyentuh, melihat, merasakan, sebelum memutuskan untuk membeli. Sebagai konsumen biasanya kita cukup rewel atas apa yang kita cari. Konsumen ingin memastikan bahwa mereka mendapat harga yang tepat, atau produk yang tepat untuk apa yang sudah mereka bayarkan.”

Di samping adanya tren belanja online, dengan pertumbuhan 20% per tahun dan warga Australia menghabiskan lebih dari 15 milyar dolar per tahun untuk belanja online, Heath memperkirakan, elemen pengalaman dari membeli produk akan tetap kuat.

Ia berujar, generasi ‘millenial’ –mereka yang terlahir antara tahun 1980 hingga awal 2000- akan menjadi kunci perubahan apapun dalam masa depan produk ritel.

“Mereka adalah kelompok yang tumbuh, dan berukuran besar. Nyatanya, mereka akan mnejadi salah satu segmen konsumen terbesar dalam 10 tahun ke depan,” prediksinya.

Heath mengemukakan, generasi ‘millenial’ telah tumbuh dalam dunia digital dan telah mengenal sistem belanja online.

“Mereka juga mencari pengalaman, jadi mereka adalah kelompok yang sangat penasaran dan ingin merasakan pengalaman dan terjun ke lapangan, sehingga mungkin mereka tak sepenuhnya pindah ke online, tapi bisa juga menggunakan dunia maya untuk riset, masih mencari interaksi sosial, yang ada unsur pengalamannya,” tambahnya.