ABC

Haruskah Kacang Dilarang Disajikan dalam Penerbangan?

Haruskah kacang dilarang disajikan di pesawat terbang? Sebuah insiden darurat di tengah penerbangan beberapa waktu lalu telah memicu perdebatan mengenai camilan yang satu ini.

Seorang ibu dua anak mendukung seruan larangan penyajjian kacang dalam pesawat terbang yang diusulkan pasangan orangtua dari anak yang mengalami reaksi alergi berbahaya di dalam penerbangan Singapore Airlines. Ibu tersebut mengatakan dirinya memiliki pengalaman serupa dengan maskapai ini.

Chris dan Hong Daley menyampaikan dukungannya setelah pulang liburan di Thailand bersama putra mereka, Marcus (3 tahun) yang menderita anafilaksis [reaksi alergi berat yang berujung pada kematian jika terlambat ditangani secara medis].

Mereka meminta makanan bebas kacang bagi Marcus, tapi tidak mengira ada penumpang lain yang akan mendapatkan kacang sebagai makanan ringan.

Pasangan ini mengatakan ratusan paket kacang dibuka pada satu waktu, dan beberapa menit kemudian anak mereka menjadi sangat sakit.

Maskapai Singapore Airline mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi insiden tersebut.

Emma Leadon dan anak-anaknya
Emma Leadon mengatakan dokternya telah memberitahukan maskapai mengenai riwayat alerginya yang parah.

Supplied

Sementara itu, seorang guru di Perth, Emma Leadon juga menderita anafilaksis dan memiliki pengalaman serupa dengan keluarga Daley dalam penerbangannya menggunakan maskapai Singapore Airlines ke Inggris pada Natal lalu.

Dia mengatakan dirinya bereksi oleh bau menyengat dari camilan kacang setelah membuka pintu toilet di tengah perjalanan jarak jauh tersebut. Awak kabin telah memberi setiap penumpang beberapa paket camilan kacang.

“Saya langsung mendapat reaksi alergi, mata saya mulai berair, tenggorokan saya mulai tercekat dan bibir saya mulai membengkak. Saya merasa sangat gatal di dalam tubuh, rasanya seperti ingin menggaruk bagian dalam tubuh saya,” Emma Leadon berkisah.

‘Situasi hidup dan mati’

Kru kabin lalu memberinya masker wajah dan dia memakainya sekitar satu jam sampai situasi berbahaya yang dialaminya berlalu.

Emma mengatakan dokternya telah memberitahukan maskapai mengenai alergi kacang parah yang dideritanya dan dia meminta makanan yang bebas biji-bijian.

Emma merasa kru kabin bisa lebih baik mengendalikan risikonya yang dihadapinya ketika itu. Tapi ia mengaku reaksi sejumlah penumpang terhadap alerginya sangat mengejutkannya.

“Ada seorang wanita yang duduk tepat di seberang saya dan bisa melihat saya sedang mengenakan masker, wajah berurai air mata, dan mengalami kesulitan bernafas,” katanya.

“Saya juga memiliki dua anak yang marah melihat ibu mereka dalam keadaan yang tidak keruan. Dia tahu alasan mengapa kondisi saya seperti itu. Dia kemudian membuka sebungkus kacang lagi dan mulai makannya.”

Chris Daley mengatakan mereka membawa empat pena adrenalin dan obat anti alergi lainnya, namun khawatir insiden serupa bisa terbukti mematikan bagi orang lain.

Emma mendukung seruan yang dilakukan oleh Chris dan Hong Daley agar kacang tidak lagi disajikan di dalam kabin pesawat sebagai camilan.

Opini terbagi

Sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Qantas dan Air New Zealand, telah melarang sajian kacang dari semua penerbangan mereka, sementara beberapa perusahaan penerbangan Eropa benar-benar bebas kacang.

Kisah beberapa penumpang ini telah memicu perdebatan yang kuat seputar apa tanggung jawab penumpang dan maskapai – jika seandainya situasi ini terjadi – terhadap orang-orang dengan alergi parah, ratusan orang mengungkapkan pendapat mereka di media sosial.

Kacang
Kacang adalah salah satu dari 10 makanan yang dapat memicu 90 persen reaksi alergi di Australia.

Flickr: Martin L

Banyak pengguna Facebook mendukung seruan yang diajukan keluarga Daley mengenai larangan mengkonsumsi kacang di semua penerbangan, dengan mengatakan bahwa itu bukan masalah.

"Reaksi anak laki-laki ini adalah sesuatu yang menyangkut kita semua – bagaimana jika dia meninggal? – dan maskapai penerbangan harus memperhatikan hal seperti ini. Tidak perlu kacang disajikan di pesawat terbang." – Pamela Davis

Wanita lain mengatakan bahwa dirinya lebih dari senang terbang tanpa sajian kacang jika itu berarti melindungi seorang anak muda:

"Kami pernah naik pesawat beberapa tahun yang lalu dan sebelum kami berangkat, kru pesawat mengumumkan melalui mikrofon mereka bahwa ada seorang anak di pesawat tersebut yang memiliki alergi serius dengan kacang dan meminta agar tidak ada yang memakan kacang dalam penerbangan tersebut. Dari apa yang saya lihat, semua orang senang menyimpan kacang di tas mereka untuk melindungi anak itu." – Debbie Johnston

Tapi sejumlah masyarakat yang lain mengatakan kebijakan itu terserah pada orang tua, atau orang-orang dengan alergi, untuk melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

"Jika anak itu sedemikian sensitif [terhadap kacang], itu adalah tanggung jawab orang tua mereka untuk tidak menempatkan anak mereka di lingkungan yang berisiko, jadi lain kali jangan naik pesawat, gunakan saja kendaraan mobil untuk mencapai daerah tujuan anda." – Rhonda dan Steve

"Jika anak Anda sedemikian alergi, mungkin anda perlu mencari cara lain untuk melakukan perjalanan."- Marshall Smith

Satu orang merinci pengalaman terbaru mereka saat terbang dengan Maskapai Virgin, yang menyajikan pretzel dan kacang almond.

"Saya alergi terhadap kacang almond dan menderita anafilaksis. Berada di ruang tertutup seperti itu membuat saya sangat gugup. Mengingat prevalensi alergi terhadap kacang akhir-akhir ini, saya benar-benar terkejut bahwa mereka tetap menyajikan kacang ketimbang hanya menyajikan pretzel saja. Hanya menyajikan pretzel saja tidak akan membuat seseorang meninggal dunia, sebaliknya mereka bisa membunuh saya jika tetap menyajikan kacang almond." – Katt As

Seorang wanita yang telah menderita alergi kacang sepanjang hidupnya juga mengatakan bahwa dirinya mengambil tindakan pencegahan ekstra selama penerbangan namun berusaha untuk mengatasinya.

"Saya berusia 53 tahun dan terlahir dengan alergi kacang. Ketika orang mulai memakan camilan kacang mereka dalam penerbangan, saya meletakkan serbet di atas wajah saya dan berhasil selamat dengan cara seperti itu.” – Anthea Kerrison

Seorang pria mengaku bahwa pengalamannya menunjukkan beberapa maskapai penerbangan perlu mempertimbangkan berbagai alergi.

"Pada penerbangan menggunakan Air Iceland baru-baru ini kami diminta untuk tidak mengkonsumsi makanan berbahan dasar kacang tanah dan mereka tidak menyajikan kacang apa pun. Jadi beberapa perusahaan melakukan protokol seperti itu."- Michael Casey

Seorang warga lain yang terbang menggnakan Maskapai yang sama juga menceritakan pengalaman serupa ketika terbang dari Islandia.

"Saya baru-baru ini melakukan penerbangan, dari Islandia ke London, dan kru kabin membuat pengumuman yang meminta penumpang untuk tidak membuka camilan kacang mereka, karena ada seseorang yang berada didalam pesawat yang memiliki alergi. Mungkin jika orang tua telah memberitahukan kalau anak mereka menderita alergi parah, daripada hanya meminta makanan tanpa kandungan kacang, maskapai penerbangan juga bisa melakukan hal seperti ini juga." – Toni Benjamin

Sementara warga yang lainnya mengatakan bahwa menyingkirkan menu camilan kacang selama penerbangan cukup adil mengingat situasinya.

"Alergi kacang bisa sangat parah sehingga baunya saja bisa menimbulkan reaksi, terkadang terutama pada anak-anak reaksi tersebut bisa mematikan. Cukup adil jika berada di darat anda bisa menyingkir dari bau kacang tersebut dan mencari udara tapi tidak ketika anda sedang terbang dengan pesawat. Ya Tuhan, ini cuma masalah kacang goreng saja, bukan soal hak asasi manusia." – Cheryl Walton

Singapore Airlines meminta maaf kepada keluarga Daley karena kesusahan yang mereka alami selama penerbangan bersama maskapai mereka dan mengatakan segera setelah awak kabin mengetahui situasi tersebut mereka menghentikan membagikan paket camilan kacangnya.

Namun menanggapi komentar dari seorang teman dari keluarga Daley di kolom pendapat di akun Facebook, pihak Maskapai Singapore Airline mengatakan:

"Bahkan jika kami tidak melayani kacang sebagai makanan ringan sekalipun, kami tidak memiliki kendali atas penumpang yang mengkonsumsi makanan ringan atau makanan mereka sendiri di kapal, yang mungkin mengandung kacang-kacangan atau turunannya." – Singapore Airlines

Diterjemahkan 19/7/2017 oleh iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.