ABC

Harga Rumah di Sydney dan Melbourne Diperkirakan Akan Terus Turun

Para investor mungkin melompat gembira ketika mendengar harga rumah di Sydney dan Melbourne turun $ 1.000 (atau setara Rp 10 juta) dalam sepekan.

Itu berarti para penjual berada di bawah tekanan, dan sekarang waktunya untuk membelanjakan simpanan, bukan?

Ternyata tak selalu berarti demikian. Meski para analis mengatakan tren-nya telah berubah dan Australia kini memasuki “pasar pembeli”, banyak anak muda mungkin belum melihat manfaatnya.

Apa itu pasar pembeli?

Istilah “pasar pembeli” mengacu pada saat pembeli memiliki lebih banyak kekuatan di pasar perumahan.

Itu biasanya terjadi ketika ada lebih banyak rumah untuk dijual daripada jumlah orang yang mau dan mampu membelinya, membuat pembeli di atas angin saat menegosiasikan harga akhir untuk sebuah rumah.

Di sisi lain, ada pula “pasar penjual” yang artinya ketika penjual memiliki lebih banyak keuntungan dan pembeli bersedia untuk memenuhi harga yang diminta atau bahkan lebih tinggi, menawar lebih besar ketimbang pembeli lain.

Louis Christopher, seorang analis properti dari SQM Research, percaya bahwa Australia saat ini benar-benar berada dalam periode pasar pembeli.

“Pasar mulai berubah sekitar pertengahan tahun 2017 untuk Sydney dan dari sekitar Desember 2017 untuk Melbourne,” katanya.

“Sebelumnya, itu adalah pasar penjual yang sangat kuat, dengan lebih banyak pembeli daripada penjual. Tapi kemudian pasar mulai berubah dan semakin menjadi situasi di mana ada lebih banyak penjual daripada pembeli, menimbulkan tekanan pada harga.”

Belum tentu waktu tepat membeli

Harga rumah jatuh, tetapi analis memperkirakan harga akan turun lebih jauh.

Awal pekan ini, kepala ekonom di perusahaan keuangan AMP, Shane Oliver, mengatakan ia percaya bahwa harga akan terus turun selama dua tahun ke depan.

“Pada saat ini cukup terkontrol, cukup bertahap. Ini terlihat cukup sehat tetapi dengan cara yang sama, akan ada penurunan lebih banyak lagi di Sydney dan Melbourne,” katanya.

Christopher sepakat dengan mengatakan bahwa sulit untuk melihat pasar berbalik dalam waktu dekat.

“Perkiraan kami adalah bahwa untuk 2019, kemungkinan harga akan terus jatuh di Sydney dan Melbourne,” katanya.

Jadi ia mengatakan, pembeli disarankan untuk mempertimbangkan pilihan mereka.

“Pembeli harus berhati-hati bahwa mereka seharusnya tidak membayar lebih di pasar ini, karena jika harga terus turun mereka bisa menghadapi situasi ekuitas negatif,” katanya.

Jangan lupakan bank

Komisi perbankan Australia telah menekan bank untuk lebih bertanggung jawab ketika meminjamkan uang kepada calon pembeli rumah.

Mereka sekarang melakukan lebih banyak pemeriksaan untuk memastikan peminjam benar-benar mampu membayar kembali pinjaman rumah mereka, meskipun suku bunga mulai naik.

Akibatnya, sekarang lebih sulit untuk mendapatkan pinjaman di Australia dibandingkan bertahun-tahun lalu, terutama bagi kaum muda yang lebih mungkin memiliki simpanan lebih kecil.

Jadi, sementara daya beli mungkin bergeser menguntungkan konsumen, mungkin tidak lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkan pinjaman rumah. Dan itu bisa lebih sulit lagi.

“Pendapat kami adalah pembatasan yang kami lihat di pasar pinjaman akan tetap ada tahun depan. Kemungkinan akan ada pembatasan lebih lanjut,” kata Christopher.

Adakah yang diuntungkan?

Deloitte mengatakan ini adalah periode “jatuhnya harga rumah yang harus dimanfaatkan” warga Australia.

“Harga rumah di Australia telah melesat melewati segala penilaian logis,” kata Chris Richardson.

Tapi Christopher mengatakan ia percaya pembeli tidak perlu terburu-buru.

“Meski ini pasar pembeli, pembeli tentu tidak perlu terburu-buru membeli. Ada banyak waktu dan pasar tidak akan tiba-tiba berubah,” katanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.