ABC

Harga Obat Resep di Australia 14 Kali Lebih Mahal

Para pasien di Australia membayar 14 kali lebih mahal untuk menebus obat resep dibandingkan pasien di negara-negara lain seperti Inggris, Kanada dan Selandia Baru. Obat resep yang ditebus pasien di Australia lebih mahal Rp 1 triliun dibanding pasien di negara-negara tersebut dalam setahun terakhir.

Demikian laporan Grattan Institute yang dirilis pekan ini. Laporan itu membandingkan penjualan obat resep di empat negara dan menyimpulkan pasien di Australia menebus obat jauh lebih mahal di banding negara lainnya.

Menurut Direktur Grattan Stephen Duckett, obat yang ditebus pasien di Australia jauh lebih mahal meskipun saat ini sudah dikenakan diskon bagi sedikitnya tujuh jenis obat resep.

"Misalnya obat Atorvastatin, salah satu yang paling banyak dipakai oleh pasien untuk menurunkan kadar kolesterol. Di Australia, harganya sudah turun dari 30 dollar perpak menjadi 19 dollar. Padahal, di Inggris harganya hanya 2,84 dollar dan di Selandia Baru hanya 2,01 dollar perpak," jelas Duckett.

Ia menambahkan, untuk obat kanker seperti Anastrozole, harganya di Australia 92 dollar sedangkan di Inggris hanya 3,30 dollar. "Jadi bedanya tinggi sekali," tambah Duckett lagi.

Menurut dia, penyebab tingginya harga obat resep ini adalah kebijakan kesehatan Australia di tahun 2007 yang mewajibkan harga-harga obat harus dibuat terbuka untuk umum.

Di bawah kebijakan itu, toko obat dan apotik diwajibkan mengumumkan diskon yang mereka peroleh dari pabrikan.