ABC

Harga Anjlok, Ini Daerah di Tasmania Dengan Harga Rumah Murah

Ini kabar gembira bagi para pemburu rumah di Tasmania. Harga properti di sebagian besar wilayah negara bagian Australia itu kini anjlok.

Menurut data Real Estate Institute of Tasmania yang dirilis hari Jumat (26/10/2018), dalam periode Juli-September tahun ini, harga rumah di ibukota Hobart rata-rata turun jadi 475.000 dolar dari 506.000 dolar pada kuartal sebelumnya.

Sementara di Kota Launceston harga rata-rata rumah turun jadi 330.000 dolar, dan di daeah North West menjadi 270.000 dolar.

Namun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga rata-rata tersebut masih 7,2 persen lebih tinggi.

Ketua institut itu, Tony Collidge, kepada ABC menjelaskan pasar properti di sana sudah mulai mereda.

“Ini seperti hiruk-pikuk yang sudah hampir berakhir atau sudah mencapai puncaknya,” ujarnya. “Pada saatnya akan melambat atau berhenti.”

Menurut Collidge, persentase anjloknya harga rumah di Tasmania tak akan seperti di negara bagian lainnya.

“Populsi kita terus bertambah. Pasokan rumah belum cukup menampung pertambahan populasi,” ucapnya.

Selain itu, katanya, pasar wisata juga sedang booming sehingga terjadi kekurangan akomodasi.

“Jadi ada faktor-faktor yang akan mempertahankan kenaikan harga,” tuturnya.

Laporan itu menyebut kemungkinan penjualan properti di Tasmania akan melampaui penjualan tahun lalu menjadi 4 miliar dolar.

Sandy Bay tercatat sebagai daerah paling mahal di Tasmania dengan harga rumah rata-rata 980.000 dolar.

Daerah dengan harga murah

Bagi para pemburu rumah, daerah-daerah di Pantai Barat Tasmania perlu jadi pertimbangan: Queenstown, Rosebery dan Zeehan. Di sana harga rumah rata-rata hanya 100.000 dolar (sekitar 1 miliar).

Seorang agen perumahan, Nardi Stevens, menjelaskan dalam beberapa bulan dia telah menjual properti di Zeehan dan Queenstown dengan harga sekitar 50.000 dolar.

“Harga itu sebenarnya mencerminkan harga dari apa yang perlu dilakukan terhadap rumah-rumah tersebut,” katanya.

“Jadi bila orang pikir telah mendapatkan harga murah, mungkin mereka agak kaget ketika mendapati apa yang sebenarnya mereka beli,” katanya.

Stevens mengatakan para pembeli umumnya merupakan investor dan generasi baby boomer yang pindah negara bagian, menjauh dari musim panas.

Dia mengaku tidak melihat pembeli dari kalangan generasi muda.

“Kurangnya pekerjaan di sejumlah kota menjadikan keluarga muda sulit pindah ke sini, meski harganya menarik,” katanya.

Meskipun harga rumah juga anjlok di kota-kota utama seperti Hobart dan Launceston, namun diperkirakan hal itu berlangsung singkat.

Laporan lain dari perusahaan asuransi QBE memprediksi harga rata-rata rumah di Hobart akan jadi 520.000 dolar pada 2021, atau naik 7,9 persen.

Laporan ini menyebut Tasmania sebagai satu-satunya negara bagian di Australia dengan pinjaman kredit ke investor rumah naik hampir 10 persen.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.