ABC

Hampir 2000 Orang Australia Sekarat karena Anoreksia

Hampir satu juta warga Australia menderita gangguan makan, dimana hampir 2000 orang diantaranya sekarat karena penyakit ini. Data terakhir tahun 2012 ini diungkapkan oleh kelompok advokasi penderita gangguan makan The Butterfly Foundation yang mendesak pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membantu penderita gangguan makan di Australia.

Menurut data yang dirilis oleh  The Butterfly Foundation, pada tahun 2012  saja gangguan pola makan menelan anggaran kesehatan Australia lebih dari $67.9 miliar.  Dana itu antara lain karena hilangnya produktifitas penderita dan juga perawat, ketidakhadiran maupun kematian dini.

Dan pada tahun 2012  juga tercatat ada 913,000 warga Australia yang menderita gangguan pola makan dimana 1,828 diantaranya sekarat.

Dalam laporannya The Butterfly Foundation merekomendasikan agar pemerintah mengalokasikan anggaran setidaknya sebesar $500 juta selama lima tahun untuk mendirikan pusat rehabilitas yang dapat memberikan layanan untuk mendiagnosa dan mengobati gangguan makan.
 
Laporan ini juga menunjukkan kalau biaya kesehatan yang ditanggung seorang penderita gangguan makan remaja bisa mencapai lebih dari $260.000 per tahun, itu termasuk biaya berobat ke dokter, kunjungan ke rumah sakit, psikiater dan biaya lainnya. Padahal kondisi ini dapat berlangsung selama lima tahun lebih, sehingga biaya yang ditanggung individu, keluarga maupun masyarakat dapat bertambah

Advokasi yang dilakukan yayasan ini mendapat dukungan dari Ketua KADIN Australia yang juga mantan kepala Menteri ACT, Kate Carnell yang juga mantan penderita gangguan makan – Anoreksia Nervosa.

Meski sulit dibayangkan sosok wanita sukses seperti dirinya ternyata pernah mengidap penyakit tersebut, namun Carnell mengaku Anorexia Nervosa yang dideritanya ketika berusia remaja telah membuat dirinya "selalu merasa mual setiap saat' dan sering menderita sakit kepala.

"Yang tidak bisa saya lupakan adalah ketika remaja saya selalu merasa diri saya buruk sekali begitu juga dengan apa yang saya lakukan, jadi seluruh perhatian saya tercurahkan pada makanan," tutur Carnell pada program 7.30 di TV ABC.

Sebelum dia menderita Anorexia, Carnell tercatat sebagai pelajar yang berprestasi dan merupakan pemain tenis andalan di almamaternya.

"Saya mulai kehilangan bobot tubuh ketika berumur 12 atau 13 tahun, ketika itu saya mulai tertarik dengan gaya busana maupun remaja pria," katanya.

"Yang terjadi kemudian adalah perilaku saya kemudian justru banyak mendapatkan penguatan,"

"Banyak orang berkata, 'Wow, kamu kelihtan canti, hebat sekali dan sebagai seseorang yang selalu mendapatkan sanjungan, saya pikir kemudian OK, saya bisa melakukan lebih baik dari ini,"

Berat badannya kemudian menurun hingga tersisa 30 kilogram saja.

"Saya tidak terlihat bagus bahkan sebaliknya saya kelihatan sangat kurus dan hingga kini masih banyak model kurus yang tidak terlihat baik dan tampaknya kita menganggap mereka cantik,' kata carnell.

"Cara pandang semacam ini hanya semakin memberikan penguatan atau pembenaran bagi penderita gangguan pola makan,"

"Kondisi semacam ini tidak baik untuk masyarakat kita dan tidak sehat, namun tetap saja masih banyak orang yang melakukannya, sulit dipahami mengapa kita berperilaku demikian,' katanya.

Lantaran gangguan pola makan yang dideritanya ini, selama satu dekade  pada tahun 1960-1970, Carnell bolak balik dirawat di rumah sakit di kota Brisbane.

Carnell mengaku sebagai penderita Anoreksia dia kerap berbohong pada orang tuanya mengenai apa saja yang dia makan dan berapa sering dia berolahraga.

"Pada usia 9 tahun saya lebih sering berada di rumah sakit karena mual, muntah dan pusing ketimbang pergi ke sekolah," katanya.

Anoreksia yang dideritanya semakin parah ketika Ia berusia 15 tahun dimana akhirnya Ia dirawat inap di unit psikologi dewasa di RS Sydney.

"Namun setidaknya saya mendapatkan pengobatan banyak diantara penderita Anoreksia saat ini tidak mendapatkan pengobatan,"

Oleh karena itu sebagai mantan penderita, Carnell sepakat dukungan psikologi dan pendanaan bagi para penderita gangguan makan sangat penting dan memainkan peran yang signifikan bagi kesembuhan mereka.

"Ini kondisi yang sangat mengerikan, bayangkan jika Anda memilik anak berusia 19 tahun yang selalu mendapatkan pujian dan berprestasi, cantik, pintar dan semacamnya – tiba-tiba dia membunuh dirinya perlahan-lahan didepan mata Anda dengan tidak mau makan,:" katanya.

Kate Carnell sendiri mengaku dia baru sembuh dari gangguan makan ketika berusia 19 tahun. Berkaca pada pengalaman hidupnya, Carnell mendesak dilakukannya pertemuan nasional untuk membahas masalah gangguan makan di Australia.

"Anoreksi sangat membebani keluarga, sistem kesehatan dan juga masyarakat, mari pastikan generasi mendatang, anak saya, cucu saya mereka semuanya berada dalam kondisi yang lebih baik.

Kini setelah lebih dari 4 dekade berlalu, Carnell mengaku makanan masih menjadi pusat perhatian yang besar bagi dirinya.

"Sulit memang dimengerti apa susahnya meletakan sepotong makanan ke mulut dan menelannya, tapi percayalah bagi seorang penderita Anoreksia itu tak ubahnya seperti memindahkan gunung," katanya.