ABC

Hakeem Alaraibi Kecam Pencalonan Kembali Shaikh Salman Sebagai Presiden AFC

Pesepakbola Australia Hakeem al-Araibi mengatakan dirinya “kaget dan kecewa” Federasi Sepak Bola Australia (FFA) mendukung upaya pemilihan kembali presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, yang dia klaim telah gagal melindungi hak asasi manusia dirinya.

Pesepakbola kelahiran Bahrain itu menanggapi pernyataan FFA diwakili ketuanya Chris Nikou yang mengatakan Shaikh Salman adalah “kandidat terbaik yang dipercaya untuk terus memimpin pengembangan sepakbola baik di ASEAN dan Asia secara lebih luas”.

Amnesty International Australia menuduh wakil presiden senior FIFA Shaikh Salman, yang merupakan anggota keluarga kerajaan Bahrain, “telah gagal mengupayakan pembebasan Hakeem al-Araibi ketika ia ditahan di Thailand”.

Hakeem al-Araibi ditahan di Thailand selama beberapa bulan sampai pembebasannya pada Februari lalu setelah ditangkap atas tuduhan pelanggaran vandalisme di Bahrain.

Pengadilan Bahrain menjatuhkan hukuman in absentia 10 tahun penjara atas klaim otoritas Bahrain bahwa ia dan sekelompok pemrotes menyerang kantor polisi dengan bom bensin di kota Bahrain.

Hakeem al Araibi yang menerima status sebagai warga negara Australia pekan lalu mengaku terkejut FFA telah menyatakan dukungannya terhadap upaya Shaikh Salman untuk terpilih kembali sebagai presiden AFC, posisi yang telah dia pegang sejak 2013.

“Saya terkejut dan kecewa bahwa FFA telah memutuskan untuk terus mendukung seseorang yang mengatur penahanan dan penyiksaan saya di Bahrain,” kata al-Araibi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Amnesty International Australia.

"Bagaimana dia (Shaikh Salman) bisa menjadi seorang pemimpin yang ‘mampu dan patut’ untuk sepakbola di wilayah kami?

“Kepala FFA, Chris Nikou, harus merespon masalah ini dan mengajukan pertanyaan serius tentang bagaimana mereka tidak melanggar kebijakan hak asasi manusia FFA sendiri.”

Hakeem al-Araibi dengan sertifikat warga negara Australia
Hakeem al-Araibi menjadi warga negara Australia pekan lalu

AAP: David Crosling

Chris Nikou mengatakan FFA “sangat sadar” penahanan Hakeem al-Araibi telah menyebabkan beberapa kekhawatiran tentang peran AFC.

Dia mengatakan FFA telah melakukan “dialog rutin” dengan AFC, FIFA dan Pemerintah Australia untuk “memastikan langkah-langkah yang tepat diambil untuk mendukung upaya pembebasan Hakeem al-Araibi”.

“Kami melakukan ini secara pribadi dengan melobi mereka yang berada dalam posisi berpengaruh dan pada akhirnya, melalui pekerjaan banyak orang, hasil yang tepat telah tercapai,” kata Nikou.

Craig Foster juga kecam FFA

Pensiunan Socceroo Craig Foster, yang memainkan peran utama dalam kampanye pembebasan Hakeem al-Araibi, mengunggah pesan di akun Twitternya adalah hal yang “memuakkan” FFA mendukung upaya Shaikh Salman untuk terpilih kembali.

Craig Foster, seorang kritikus blak-blakan tentang FFA, mempertanyakan pencalonan Shaikh Salman atas pengetahuannya tentang tindakan keras terhadap atlet pada tahun 2011.

Shaikh Salman terlibat dalam penargetan khusus dari beberapa atlet Bahrain yang berbicara tentang pelanggaran hak asasi manusia di Bahrain.

Craig Foster juga menuduh Shaikh Salman telah gagal menegakkan kebijakan hak asasi manusia FIFA dengan menolak mengadvokasi pembebasan Hakeem al-Araibi ketika dia ditahan.

Pesepakbola Profesional Australia (PFA) mengatakan prihatin dengan keputusan FFA untuk mendukung upaya Shaikh Salman untuk terpilih kembali.

Presiden PFA John Didulica mengatakan Shaikh Salman telah gagal “melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia dari salah satu pemain sepak bola” dan telah menunjukkan “kegagalan yang menakjubkan sebagai pemegang jabatan tertinggi di benua itu”.

Pemilihan AFC akan diselenggarakan pada 6 April.

Kandidat lain untuk pemilihan adalah Mohamed Khalfan Al Romaithi dari UEA dan Saoud A Aziz A Al-Mohannadi dari Qatar.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.