ABC

Hahndorf, Kota Unik Bernuansa Jerman di Australia

Setiap tahun kota Hahndorf dikunjungi oleh sekitar 750 ribu sampai 1 juta orang karena merupakan kota tertua yang pertama kali dihuni oleh pendatang dari Jerman di Australia dan di tahun 2014, kota ini memperingati ulang tahun ke-175.

Nama Hahndorf diabadikan dari nama kapten  asal Denmark  Dirk Meinertz Hahn  yang berlayar ke Australia bersama 199 migran dari Eropa menaiki kapal Zebra. Para migran ini sebagian besar berasal dari sebuah desa bernama Kay di Kerajaan Prussia (yang sekarang sebagian besar merupakan bagian dari Jerman). Mereka tiba di Teluk Holdfast 28 Desember 1838.

Kapten Hahn kemudian bersikeras agar semua migran itu tinggal di sebuah kawasan pertanian di pinggir kota dan di bulan Januari 1939 mereka mulai tinggal di kawasan yang sekarang bernama Hahndorf.

Di tahun 2014, Hahndorf memperingati ulang tahun ke-175 dengan penyelenggaraan berbagai festival dan kegiatan lainnya yang dilakukan berkala sepanjang tahun.

Salah satu yang terbesar adalah Musikfest, yang tahun 2014 diselenggarakan untuk ke 40 kalinya yang dilangsungkan hari Sabtu (14/6/2014)..

Suasana jalan utama kota Hahndorf (Photo: Sastra Wijaya)
Bila anda berkesempatan mengunjungi Hahndorf di akhir pekan atau di hari libur lainnya, maka kesulitan yang bakal ditemui adalah mencari tempat parkir karena banyaknya orang yang datang berkunjung. Kota ini sebenarnya hanyalah berupa satu jalan utama yang dipenuhi dengan berbagai toko, pub, dan restoran.

Salah satu toko yang menjual kerajinan di Hahndorf (Photo: Sastra Wijaya)
Kebanyakan gedung yang ada masih asli bercirikan arsitektur Jerman seperti toko kerajinan di atas yang bernama Old Hahndorf Village. Selain karena nuansa Jermannya, Hahndorf menjadi populer bagi turis lokal maupun manca negara yang berkunjung ke Adelaide karena mudahnya mencapai kota tersebut dari pusat kota Adelaide. Hahndorf terletak di kawasan yang disebut Adelaide Hills, daerah berbukit sekitar 30 kilometer dari Adelaide, yang bisa dikunjungi menggunakan kendaraan pibadi, ikut tur resmi maupun menggunakan bis umum.

Hampir semua toko bertuliskan kata Jerman di Hahndorf (Photo: Sastra Wijaya)
Tentu saja makanan khas Jerman juga menjadi ciri khas Hahndorf seperti sosis Jerman. Di Hahndorf ini terdapat sedikitnya dua restoran yang menyediakan berbagai makanan asal Jerman dan tentu saja dengan bir Jerman yang terkenal. Anda antara lain bisa memesan sosis yang panjangnya 1 meter sebagai menu utama.

Taman Peringatan Para Pionir di Hahndorf (Photo: Sastra Wijaya)
Inilah taman guna mengenang mereka yang pertama kali menjejakkan kaki di kota yang sekarang bernama Hahndorf. Taman ini dibangun guna memperingati 100 tahun kota tersebut di tahun 1939. Saat ini, jumlah penduduk Hahndorf resminya adalah 1800 orang, namun di akhir pekan jumlah orang yang memadati jalan utama Hahndorf diperkirakan bisa mencapai 5 sampai 10 ribu orang.

Anda juga bisa diramal menggunakan kartu tarot di Hahndorf (Photo: Sastra Wijaya
Dengan suasana masih pedesaan, kehidupan di kota Hanhdorf di hari-hari biasa berlangsung tenang. Di akhir pekan, kegiatan baru meningkat. Selain datang untuk menikmati makanan khas Jerman, para pengunjung juga berkesempatan melakukan berbagai hal lain seperti misalnya diramal menggunakan kartu tarot.

Pemusik jalanan di kota Hahndorf. (Photo: Sastra Wijaya)
Tidak saja bisnis resmi berebut untuk mendapatkan perhatian dari pengunjung namun juga warga biasa bisa melakukannya. Seperti seorang "pengamen" di atas kursi roda ini memainkan musik dengan flute kecilnya. BIla dilihat lebih dekat sebenarnya di hidungnya terhadap selang infus untuk membantunya bernapas, namun masih semangat untuk mencari uang dan mengjhibur mereka yang lalu lalang di Hahndorf.