ABC

Guru Olahraga SMA Australia Terpilih Jadi Wasit Piala Dunia di Brasil

Ben Williams, seorang guru olahraga di SMA Belconnen di Canberra, terpilih menjadi salah seorang wasit dalam Piala Dunia di Brasil. Selama ini ia juga menjadi wasit di liga sepakbola domestik Australia, Liga A.

Sebagai guru olahraga, Williams memiliki kerja sampingan sebagai wasit. Ia telah menjadi wasit di pertandingan-pertandingan sepakbola kelas wahid. Kerja kerasnya terbayar kini karena terpilih sebagai salah satu wasit di Brasil, bulan Juni hingga Juli mendatang.

Williams, yang berusia  36 tahun, terpilih bersama dua asistennya. Ia telah bertugas di lebih dari 100 pertandingan Liga A, sekali dalam final Asian Champions League, dan Olimpiade London 2012.

Kepala SMA Belconnen, David McCarthy, mengaku tugas wasit yang dijalankan Williams menjadi inspirasi bagi siswa-siswanya."Banyak dari anak-anak mengikuti [kegiatannya]. Mereka mengikuti di internet dan juga saat di sekolah. Mereka pikir itu hebat sekali."

Meskipun Ia berpengalaman dan giat, Williams tidak bekerja sebagai wasit sepenuhnya. Menjadi guru adalah caranya mencari nafkah. 

"Saat ini, menjadi wasit bukanlah pekerjaan penuh waktu di Australia. Tapi komitmennya harus sepenuh hati. Susah menjaga keseimbangan. Seringkali, saya naik taksi dari bandara dari Eropa atau Timur Tengah, lalu mengajar selama seminggu," kata Williams.

"SMA Belconnen memberi saya banyak fleksibilitas untuk mengejar impian ini," tambahnya.

Williams mulai menekuni bidang wasit sejak SMA, saat Ia mulai mengikuti kursus wasit.

"[Menjadi wasit] banyak mengajarkan saya tentang percaya pada diri sendiri. Karena, sebagai wasit, tak banyak yang mendukung anda," katanya.

Dua hal yang mendukung Williams memasuki pertandingan-pertandingan besar adalah akreditasi dari badan pengawas cabang olahraga tersebut, dan pindahnya Australia ke Konfederasi Sepakbola Australia, setelah sebelumnya termasuk dalam Konfederasi Sepakbola Oseania.

"Ada 46 negara di Asia, hingga jalan-jalannya luar biasa, bisa melihat bermacam-macam mentalitas sepakbola dan budaya," ceritanya.