ABC

Guru di NSW Prihatin Minat Siswa Belajar Matematika Makin Rendah

Jumlah siswa yang mengambil mata pelajaran matematika di tingkat HSC setingkat SMU di New South Wales (NSW) terus menurun. Kalangan guru mendesak pemerintah untuk mencegah berlanjutnya penurunan minat siswa menekuni mata pelajaran hitung-hitungan tersebut.

Desakan ini disampaikan Asosiasi Matematika NSW setelah menganalisa data yang dirilis oleh Dewan Pendidikan  NSW. Dari data itu diketahui kalau jumlah siswa kelas HSC (setingkat 3 SMU) yang mendaftarkan diri pada kelas matematika menurun hingga 3.000 siswa per tahun sejak tahun 2001.

Penurunan itu setara dengan 13 persen lebih dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.

Penurunan terbanyak terjadi di kelas matematika unit-2, dimana jumlah siswanya berkurang drastis hingga 18%.

Tahun lalu ada sekitar 20 ribu siswa yang belajar matematika di kelas 12 di negara bagian NSW.

Di  kelas 11 dan 12 siswa memiliki lima pilihan subjek matematika: unit 4, unit 3, unit 2 dan unit umum 1 dan umum 2. Dan subjek ini tidak wajib untuk siswa HSC setingkat SMU.

Asosiasi Matematika telah mensurvey lebih dari 1000 guru matematika di sekolah menengah mengenai partisipasi siswa mereka di kelas matematika dan akses bagi guru-guru berkualitas.

Para guru banyak yang merespon kalau siswa mereka cenderung memilih kelas matematika dibawah tingkat kemampuan mereka, sementara banyak kelas matematika yang tidak diajar oleh guru matematika sekunder yang  memenuhi syarat.

Setengah dari guru yang disurvei menilai kalau banyak siswa yang sebenarnya memiliki kemampuan matematika yang bagus, tapi mereka cenderung memilih mata pelajaran matematika yang kurang menantang untuk meningkatkan nilai akhir HSC dan ATAR  mereka.

Para guru ini juga yakin kalau keputusan siswa itu dipicu karena tingkat kesulitan dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengambil mata pelajaran matematika yang lebih tinggi tigkatannya.

Selain itu kalangan guru juga mengaku prihatin dengan kemampuan matematika dasar yang dimiliki siswa sebagai bekal mereka melanjutkan pendidikan di tingkat universitas.

Lebih dari 80% dari siswa yang disurvey yakin kalau pihak universitas harus kembali memperkenalkan prasyarat untuk gelar sarjana harus memiliki keterampilan tinggi di tingkat matematika.

Karena Asosiasi ini menilai banyak siswa yang kurang siap ketika duduk di bangku universitas dan perlu melakukan program tambahan untuk mengejar ketinggalan.
 
Jumlah guru berkualitas kurang

Asosiasi ini juga menyimpulkan kalau kekurangan jumlah guru matematikan terus berlanjut.

Hal ini mengakibatkan banyak guru sekolah dasar dan menengah yang tidak memiliki kualifikasi matematika formal yang mengajar subjek di sekolah tinggi.

Asosiasi ini mengatakan 80 persen dari pelajaran matematika untuk siswa antara kelas 7 dan kelas 10 saat  ini harus  diajarkan oleh guru yang berkualitas, tapi hal itu tidak terjadi.
 
Hampir sepertiga dari mereka yang disurvei di metropolitan Sydney melaporkan bahwa staf mereka yang  mengajar  matematika di kelas 7 tidak memenuhi harapan mereka.

Survei menemukan akses untuk guru matematika berkualitas di tingkat daerah bahkan jauh lebih sulit.

Lebih setengah dari mereka yang disurvei setuju harus ada pilihan bagi guru matematika yang tidak memenuhi syarat agar diberi pelatihan sehingga mereka dapat mengajar subjek dari kelas 7 sampai 10.

Presiden asosiasi, Catherine Attard, mengatakan strategi baru ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk meningkatkan jumlah guru yang berkualitas dan menarik lebih banyak siswa ke mata pelajara matematika sebagai  profesi.