ABC

Guru di Australia Diusulkan Bergelar Minimal S2

Serikat pekerja guru Australia mengusulkan bahwa mereka yang hendak menjadi guru seharusnya memiliki gelar sarjana S2.

Usulan tersebut termasuk dalam satu usulan yang disampaikan ke badan kajian pemerintah Australia di bidang pendidikan yang diketuai oleh pengusaha David Gonski.

Badan ini dibentuk untuk melihat sistem pendanaan sekolah di Australia dalam hubungannya dengan tingkat melek huruf dan matematika yang menurun di Australia.

“Kami mengamati lebih dari 4.000 guru dan kepala sekolah dan hanya 13 persen guru baru kami yang mengkategorikan kelas pengajaran mereka sangat bagus,” kata presiden federal Serikat Pekerja Pendidikan Australia (AEU), Correna Haythorpe.

“Ini sangat memprihatinkan dan menjadi salah satu alasan mengapa kami percaya bahwa penting untuk memiliki gelar pascasarjana.”

Namun kritik terhadap proposal tersebut mengatakan bahwa lima atau enam tahun pendidikan tinggi bisa menghalangi banyak calon guru dan meningkatkan beban keuangan mereka.

AEU juga telah mendesak adanya standar masuk minimum bagi jurusan pendidikan di universitas ditingkatkan dengan nilai ATAR 70 atau diatasnya.

ATAR adalah semacam nilai NEM bagi siswa sekolah menengah di Australia yang digunakan untuk masuk ke universitas.

Jumlah mahasiswa yang masuk universitas dengan ATAR lebih rendah dari 70 telah meningkat dari 25 persen di tahun 2006 menjadi 42 persen di tahun 2015.

“Kami tak ingin melihat universitas memperlakukan jurusan pendidikan sebagai sapi perah. Kami ingin memiliki persyaratan masuk minimum yang sangat tinggi sehingga kami bisa menarik 30 persen siswa terbaik ke dalam kelas tersebut,” kata Haythorpe.

Serikat pekerja mengatakan, komponen praktis dari kelas belajar-mengajar seharusnya lebih difokuskan pada penempatan regional
Serikat pekerja mengatakan, komponen praktis dari kelas belajar-mengajar seharusnya lebih difokuskan pada penempatan regional, pedesaan dan terpencil.

ABC News: Natasha Robinson

Lulusan pasca sarjana, Elise Andrew, senang bahwa ia menjadi guru di kemudian hari, dan setelah bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan.

“Mengajar adalah profesi yang kompleks,” kata Elise.

“Ini adalah seni, ini sains, ini kerajinan, dan memiliki persiapan dan pengalaman sebanyak mungkin sangatlah penting.”

Elise menyelesaikan gelar masternya di University of Melbourne, di mana Field Rickards membantu mendirikan gelar pengajaran pascasarjana di tahun 2008.

Gelar itu fokus pada praktik klinis -menggunakan bukti tentang bagaimana seorang siswa belajar menyesuaikan dan beradaptasi dengan metode pengajaran.

“Gelar sarjana benar-benar memperluas apa yang Anda pelajari di sekolah,” kata Profesor Rickards, Dekan Emeritus Pendidikan di University of Melbourne.

“Mengajar sangat kompleks dan menantang dan penalaran canggih yang terlibat dalam memastikan bahwa setiap mahasiwa benar-benar belajar di kelas membutuhkan setidaknya studi pasca sarjana.”

Lama studi bisa halangi calon guru

Tom Davis mengatakan, pendidikan 6 tahun bisa mengintimidasi beberapa orang yang bercita-cita jadi guru.
Tom Davis mengatakan, pendidikan 6 tahun bisa mengintimidasi beberapa orang yang bercita-cita jadi guru.

ABC News: Natasha Robinson

Usulan yang disampaikan oleh serikat pekerja guru ini masih kontroversial, dan tidak semua kepala sekolah percaya bahwa gelar S2 diperlukan bagi guru yang mereka pekerjakan.

Tom Davis adalah lulusan S1 di bidang Pendidikan yang dijalaninya selama empat tahun dan mengatakan bahwa gelar tersebut mempersiapkannya dengan baik untuk pekerjaannya sebagai guru sekolah dasar.

“Setiap tahun saya memiliki sejumlah besar teori, pengalaman praktis dan pengetahuan konten dalam kelas saya,” kata Davis.

Tom Davis ingin menyelesaikan gelar master suatu saat di masa depan dan setuju itu adalah kualifikasi yang ideal.

Namun ia mengatakan bahwa menjalani pendidikan dua tahun lagi dengan gelar S2 sebelum memasuki periode kerja bisa menjadi masalah bagi sebagian orang.

“Uang bisa menjadi implikasi besar pada pilihan orang dan masa depan mereka,” sebutnya.

“Begitu mahal untuk menempuh dan belajar selama itu, anda harus menyediakan dana untuk itu yang harus dibayar kemudian lewat gaji dan itu bisa sangat menakutkan, saya kira.”

Kepala sekolahnya di Montmorency South Primary School di Melbourne, Leanne Sheean, mengatakan bahwa para guru dengan gelar sarjana begitu terlatih, namun membutuhkan nilai ATAR yang lebih tinggi untuk belajar akan menjadi hal yang baik.

Dalam pengajuannya ke Kajian untuk Mencapai Keunggulan Pendidikan di Sekolah-Sekolah Australia -yang dipimpin Gonski, AEU mengkritik sejumlah program jalur cepat seperti Teach for Australia.

Mereka mendesak agar jumlah total pendaftaran untuk mengajar di universitas-universitas dibatasi, dengan mengatakan bahwa sistem pendidikan tinggi berbasis permintaan mengikis standar karena lebih banyak siswa berkualitas rendah diterima.

“Kami perlu mengangkat status mengajar sebagai profesi,” kata Haythorpe.

Serikat pekerja mengatakan, komponen praktis dari kelas pengajaran harus lebih fokus pada penempatan regional, pedesaan dan terpencil, dan bekerja dengan siswa dari latar belakang yang kurang beruntung atau penyandang disabilitas.

Pendampingan wajib juga harus diberlakukan.

Kajian itu juga menyebut bahwa semua sekolah harus didanai untuk mencapai 100 persen standar sumber daya sekolah, dan muatan disabilitas harus ditinjau ulang.

Kajian Gonski akan dikirim ke Pemerintah Federal Australia pada bulan Maret tahun depan.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.