ABC

Guru dan Siswa Sekolah Kejuruan Negeri di New South Wales Resah

Ketidakpastian atas bagaimana kelangsungan reformasi sektor kejuruan negeri yang dicetuskan pemerintah negara bagian New South Wales (NSW), mengemuka.

Mulai tahun depan, sekolah kejuruan negeri akan bersaing dengan sekolah kejuruan swasta dalam mencari siswa serta pendanaan. Kebijakan ini muncul sebagai bagian dari reformasi “Pintar dan Terampil” yang digagas pemerintah negara bagian.

Namun hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan kesempatan aplikasi bagi organisasi-organisasi yang berminat mengadakan pelatihan ataupun menentukan harga kursus tahun depan.

Claire Field, Ketua Dewan Pelatihan Pendidikan Swasta Australia, menyebut, pihaknya akan berupaya untuk tetap fleksibel.

“Namun tentu saja ini tidak optimal dan apa yang sudah kita lihat di negara bagian lain – dan apa yang NSW berusaha cegah namun kenyataannya sisa waktu begitu mepet – adalah ketidakpastian dan kurangnya waktu persiapan bagi penyelenggara kursus,” jelasnya.

Nasib siswa kejuruan negeri tak jelas

Keith Hunt bekerja sebagai teknisi mesin pada perusahaan Boeing selama 22 tahun, namun kini, ia tengah mencari peluang mengajar di kampus kejuruan Chullora di Sydney barat daya.

Ia menceritakan, masa tunggu yang harus ia lalui untuk mengetahui kursus apa yang ditawarkan dan dimana akan diselenggarakan benar-benar mendebarkan.

Sekolah-sekolah kejuruan terpaksa memangkas bujet mereka setelah pemerintah negara bagian mengumumkan pemotongan anggaran sebesar 80 juta dolar di tahun 2012, yang memutus 800 lapangan kerja.

Biaya kursus yang tinggi telah menurunkan jumlah pendaftaran siswa dan guru-guru terpaksa harus mendaftar ulang untuk mengajar.

Kekhawatiran muncul jika sekolah kejuruan tak ‘diperhatikan’

Federasi Guru di New South Wales mengatakan, kursus-kursus bersertifikat sekolah tinggi (HSC) yang ditawarkan sekolah kejuruan negeri juga dipangkas dan kini hanya ditawarkan di Randwick dan Wollongong.

Geoff Turnbull, Kepala Guru HSC di sekolah kejuruan Randwick dan Wakil Presiden Federasi Guru, mengatakan, ia menulis referensi untuk staff-staffnya yang terpaksa melamar ulang untuk posisi guru.

Ia menambahkan, para siswa bisa membayar mahal hanya untuk mengikuti kursus HSC seraya berharap hal itu tak akan terjadi “Mengingat banyaknya murid yang gelandangan, berasal dari keluarga miskin dan berantakan, dan tak akan mungkin bisa membayar.”

Serikat Pekerja soroti pelatihan yang tak matang

Serikat Pekerja sangat menyoroti kualitas pelatihan dan juga biayanya.

Asisten Sekretaris Jenderal Federasi Guru NSW, Maxine Sharkey, menjelaskan, ada beberapa isu kualitas pelayanan yang bisa muncul tatkala durasi kursus dipersingkat.

“Ketika anda mulai memangkas anggaran dan durasi pelatihan, anda tak bisa memprediksi seperti apa hasilnya.”

Anggota Partai Hijau Australia, John Kaye, sangat prihatin akan program reformasi “Pintar dan Terampil” ini sehingga membuatnya menyusun rancangan undang-undang (RUU) yang diajukan ke DPRD NSW untuk menghentikan program tersebut dan mencabut pemangkasan anggaran.

Partai buruh mendukung RUU ini namun masih dibutuhkan dukungan Partai Kristen Demokrat agar RUU ini bisa disahkan. Meskipun Kristen Demokrat setuju, harapan agar RUU ini lolos sangat susah mengingat Koalisi memegang mayoritas kursi.