ABC

Guru Australia Bagi Pengalaman Sekolah Menyenangkan di Yogyakarta

Dua guru asal Clayton North Primary School, Australia, Kenneth Chalterton dan Josephine Burt  sedang berada di Indonesia guna memberikan pelatihan bagaimana mendesain pembelajaran menyenangkan di dalam kelas.

Mereka merupakan bagian dari  kegiatan Perhimpunan Indonesia Belajar (PIB) yang secara khusus mengunjungi Indonesia dari Australia untuk menyelenggarakan training yang bertajuk  “ Membangun Karakter Positif Anak-Anak Melalui Sekolah yang Menyenangkan, Sehat, dan ramah Anak (Belajar dari Australia)”.

Hari Sabtu sampai Minggu ini (20-21/9/2014), PIB bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berbagi pengalaman penyelenggaraan sekolah menyenangkan kepada 100 calon guru dan guru di Yogyakarta.

PIB juga menerbitkan sebuah buku berjudul Sekolah Asyik, Inspirasi dari Benua Kangguru.

“Pelatihan ini berawal dari ide-ide teman-teman mahasiswa yang melihat secara langsung bagaimana proses sekolah di Australia. Proses pembelajaran berlangsung sangat asyik, guru tidak mendikte murid melainkan memberikan ruang bagi murid untuk berkreasi sesuai dengan tema pembelajaran”, tutur Muhammad Rizal, Penggagas PIB.

Muhammad Nur Rizal dan Novi Candra dari PIB (empat dan lima dari kiri). (Photo: PIB)

Selama dua hari, para guru dari Yogyakarta ini mendapatkan pelatihan dari dua guru asal Australia Kenneth Chalterton dan Josephine Burt mengenai contoh-contoh atau best practices pembelajaran sekolah menyenangkan seperti bagaimana mendesain pembelajaran berbasis proyek dan bagaimana menciptakan lingkungan pembelajaran berbasis pengembangan karakter.

"Pelatihan sekolah menyenangkan ini penting sekali bagi guru-guru Indonesia. Sekolah merupakan miniatur kehidupan masyarakat, jika menghendaki lulusan sekolah yang unggul dan berkarakter maka perlu dilakukan pengembangan karakter sejak dini di sekolah."

"Contoh sederhananya seperti dengan memberikan penghargaan kepada murid walaupun pencapaian murid terkesan sepele seperti ketika seorang guru mendapati murid membantu teman sebayanya. Dalam situasi ini guru perlu mengapresiasi murid," jelas Agus Mutohar, aktivis Perhimpunan Indonesia Belajar dan mahasiswa doktor bidang Pendidikan, Monash University ketika dihubungi oleh wartawan ABC L. Sastra Wijaya.

“Perhimpunan Indonesia Belajar akan terus gencar mempromosikan pembelajaran menyenangkan di sekolah-sekolah Indonesia. Kami baru saja menerbitkan buku “Sekolah itu Asyik” yang berisi pengalaman para mahasiswa Indonesia di Australia yang memiliki anak yang bersekolah di Australia, pungkas Novi Candra, PIC sekolah menyenangkan Perhimpunan Indonesia Belajar dan Kandidat Doktor Psikologi di Universitas Melbourne.

Sekolah Asyik, Inspirasi dari Benua Kangguru. (Photo: PIB)

Dalam menyampaikan apresiasinya, Wakil Rektor Universitas Achmad Dahlan Dr Muchlas mengatakan bahwa universitasnya sebagai salah satu kampus keguruan, mereka  concern sekali dengan pengembangan guru yang berkualitas.

"Oleh karena itu ketika teman-teman PIB mengajak bekerjasama, maka UAD langsung mengamini ajakan ini," kata Wakil Rektor Bidang Konsolidasi dan Peningkatan Kualitas Akademik ini.

Pelatihan guru yang dibuka oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Sayuti dan Wakil Rektor I UAD, Dr. H. Muchlas, M.T. Turut menjadi pemateri dalam pelatihan ini adalah  Prof. Suyatna, PhD dari UAD, Dr. Suyatno dari KPAI, Novi Poespita Candra dan Muhammad Nur Rizal yang mewakili Perhimpunan Indonesia Belajar.

Perwakilan dari Pemerintah Victoria Australia, Brett Stevens dan Belinda Rimbo juga turut hadir dalam seminar ini.