Gulma Adiktif Beracun Tewaskan Ratusan Ternak di NSW Barat
Gulma asli Australia yang memiliki sebutan Darling Pea tumbuh subur dan meluas pasca kebakaran lahan di NSW tahun lalu. Keberadaan tumbuhan ini mulai membunuh ratusan ternak karena sifatnya yang adiktif.
Tumbuhan sejenis kacang-kacangan ini telah berkembang luas pasca bencana kebakaran lahan yang melanda negara bagian NSW pada Januari tahun lalu. Bencana itu menghanguskan lebih dari 53 ribu hektar Taman Nasional Warrumbungle dan peternakan di Coonabarabran.
Sejauh ini lebih dari 800 domba dilaporkan tewas yang berasal dari satu rumah dan pemilik tanah takut jumlah ternak yang tewas akan terus meningkat.
Gulma Darling Pea saat ini tidak memiliki banyak saingan mengingat kebakaran telah melenyapkan banyak rumput dan gulma lainnya.
Petani di Coonabarabran, Tony Knight kehilangan lebih dari 200 domba dan ratusan hektar rumput tempat dia biasanya menggembalakan ternak pada kebakaran tahun lalu. Sesaat setelah kebakaran, gulma darling pea mulai memenuhi tanah tempat ternaknya dahulu merumput.
"Tingginya bisa mencapai satu meter dan mereka tumbuh di semua tempat dan mulai menjadi sangat beracun,” katanya.
Dia mengatakan sangat tidak mungkin mencegah ternaknya untuk tidak mengkonsumsi gulma yang bersifat adiktif itu karena kebakaran lahan telah menghanguskan ratusan kilometer pagar yang dibuatnya.
"Ketika banyak ternak keracunan gulma darling pea, pada saat yang bersamaan juga banyak hal yang kami harus pikirkan,” katanya.
"Pasca kebakaran kami sedang berusaha memulihkan keadaan agar menjadi normal kembali dan gulma ini menjadi masalah serius ketika hampir semua rumput mengering dan ini menjadi masalah utama yang kami hadapi sekarang,” katanya.
Racun mempengaruhi enzim otak
Darling Pea atau Swainsona, bisa ditemukan diseluruh daratan Australia dan biasanya tumbuh banyak di kawasan pertanian.
Inspektur Gulma di daerah Coonabarabran, John Unwin mengatakan masalah merebaknya gulma beracun ini disebabkan oleh rantai kejadian yang unik yang terjadi pasca kebakaran.
"Gulma Darling Pea, karena merupakan tanaman asli Australia oleh karena itu mereka tahan terhadap kebakaran seperti juga kebanyakan tanaman asli Australia yang memang tahan terhadap api/kebakaran,” katanya.
"Tidak ada yang bisa menyamai ketahanan tanaman ini dan selain masalah api kita juga menghadapi masalah kekeringan,”
Dokter hewan regional di NSW Barat, Greg McCann mengatakan racun di dalam gulma darling pea ini akan mempengaruhi enzim yang terlibat dalam sistem metabolisme ternak.
"Ternak menjadi kehilangan kemampuan untuk merasakan dimana mereka berpijak, mereka menjadi limbung, terjatuh dan seperti buta karena sering menabrak benda-benda di sekitarnya,” katanya.
"Tingkah hewan ternak menjadi lucu, seperti kepalanya mendongak ke atas atau menunduk, namun kasus yang banyak terjadi di kawasan Coonabarabran adalah banyak ternak yang berkedut.
Sekarang para petani berharap hujan akan mempercepat proses recoveri lahan di wilayah mereka.
Namun upaya membasmi gulma ini cukup merepotkan, karena berdasarkan catatan dari biro layanan Warga NSW, ada 15 jenis varietas darling tea yang masuk dalam daftar tumbuhan rentan atau terancam punah.
Pemilik lahan harus memiliki ijin dibawah UU Tumbuhan Asli Australia untuk melakukan program pembasmian gulma tersebut, dan ini berarti masalah gulma darling tea harus diatasi berdasarkan kasus per kasus.
Menggilir ternak dinilai sebagai upaya paling efektif dalam mengontrol dampak dari gulma ini, namun petani tidak memiliki banyak pilihan lokasi menggembalakan ternak pasca kebakaran.