ABC

Gregory Rivers, Aktor Hong Kong Asal Australia Mahir Bahasa Kanton

Gregory Rivers tadinya adalah mahasiswa kedokteran di Sydney, tapi ia berhenti kuliah dan pergi ke Hong Kong untuk mengejar karir dalam seni pertunjukan. Setelah tinggal di Hong Kong selama hampir tiga puluh tahun, Gregory (yang lebih dikenal di Hong Kong dengan nama China-nya, Ho Kwok-Wing) telah seringkali muncul di layar televisi, bioskop dan panggung Hong Kong – berbicara sepenuhnya dalam bahasa Kanton.

Lahir di Gympie, Queensland, dan dibesarkan di Blue Mountains, Gregory Rivers tadinya tahu sedikit tentang budaya China.

"Satu-satunya kontak yang saya dapat adalah restoran China lokal dan itu tak benar-benar otentik. Saya dulunya bahkan tak tahu apa Hong Kong itu," aku Gregory Rivers.

Ketika ia pindah ke Sydney untuk belajar kedokteran di UNSW (Universitas New South Wales), begitu mengejutkan mengetahui bahwa kelompok teman-temannya yang baru di kampus adalah mahasiswa internasional dari Hong Kong. Gregorius mengatakan: “kami langsung cocok”.

Pada tahun kedua, Gregory pindah ke asrama internasional kampus UNSW, yang memiliki aturan setidaknya setengah dari penghuninya adalah mahasiswa internasional.

Gregory Rivers Pernah Jadi Sopir Alan Tam
Gregory Rivers pernah jadi sopir penyanyi pop Kanton, Alan Tam, ketika ia mengunjungi Sydney di tahun 1986. Alan menandatangani foto ini di tahun 2015.

Supplied: Gregory Rivers

Tinggal di asrama internasional membuat Gregory terekspos ke bagian penting dari budaya China: musik pop Kanton, atau ‘Cantopop’.

"Itu benar-benar membuat saya terkesan. Saya tak mengerti satu katapun dari apa yang mereka nyanyikan. Saya hanya suka musiknya. Saya membaca lirik sambil mendengarkan lagu-lagu itu, dan mencoba untuk menghafal lagu itu secara fonetis. Saya juga belajar karakter China di saat itu," cerita Gregory Rivers.

Kecintaan Gregory terhadap Cantopop bahkan membawanya ke sebuah pekerjaan mengemudi untuk mega bintang Cantopop, Alan Tam dan Leslie Cheung, ketika mereka mengunjungi Sydney.

Di saat ketertarikan Gregory terhadap budaya China makin tumbuh, minatnya untuk kuliah kedokteran malah menurun. Sembari mengulang mata kuliah yang gagal, Gregory akhirnya berhenti mengejar gelar kedokterannya dan memutuskan untuk mengejar impian menjadi penyanyi di Hong Kong.

Gregory Lakukan Wawancara di Radio
Gregory lakukan wawancara di stasiun radio lokal Hong Kong.

Supplied: Gregory Rivers

Dengan 1000 dolar Australia (atau setara Rp 10 juta) di sakunya, Gregory membeli tiket pesawat satu kali jalan ke Hong Kong pada tahun 1987. Mendarat di Hong Kong membuatnya segera merasa seperti tiba di rumah.

"Saya tahu saya mencintai tempat ini sebelum saya datang ke sini. Tak ada gagap budaya ketika saya datang ke Hong Kong. Saya tahu begitu banyak tentang Hong Kong sebelum saya datang ke sini dan bahwa Hong Kong adalah rumah bagi saya – segera setelah saya sampai di sini. Ini terasa seperti tempat yang saya butuhkan untuk tinggal. Ketika saya di pesawat, saya tahu saya tak akan kembali, itulah mengapa saya hanya membeli satu tiket sekali jalan," ungkap Gregory Rivers.

Ia berencana untuk menjadi seorang penyanyi tapi nasib membawanya ke jalur lain dan berakhir menjadi aktor serial drama di stasiun televisi, TVB. “Sebagian besar peran yang saya mainkan adalag inspektur polisi, pendeta, misionaris, pengawas perusahaan internasional, kadang-kadang bos atau dokter.”

Pada tahun 2008, setelah dua puluh tahun dikenal di layar televisi Hong Kong, ia memutuskan untuk meninggalkan TVB karena peran yang tersedia baginya dirasa terbatas.

“Anda hanya mendapatkan karakter di mana penulis naskah benar-benar berpikir mereka haruslah orang Kaukasia (kulit putih) … Hal itu mulai terasa terbatas dalam lima tahun terakhir -terutama setelah penyerahan kembali Hong Kong [di tahun 1994]. Polisi Inggris kembali ke Inggris, peran polisi Kaukasia menjadi lebih sedikit dan makin sedikit,” jelas Gregory.

Gregory Rivers Tampil di Hong Kong
Gregory Rivers tampil di ajang penghargaan ‘TV Most’ Hong Kong pada bulan Januari 2016.

Supplied; Catherine Chau

Gregory memiliki peluang peran yang terbatas setelah ia berhenti dari TVB tapi ia kembali menjadi pusat perhatian ketika mendapat penghargaan ‘Vokalis Pria Paling Populer’ dan ‘Lagu Terbaik’ di ajang penghargaan ‘TV Most’ pada bulan Januari 2016. ‘TV Most’ adalah platform video online dari ‘100 Most’, majalah satir di Hong Kong.

Sejak saat itu, pekerjaan untuknya datang “non stop” -termasuk penampilan di panggung drama China ‘Journey to the West’, sebuah opera Kanton, beberapa film dan serial televisi, iklan serta mengisi suara dalam bahasa Kanton untuk film karya Robinson Crusoe, The Wild Life.

Gregory Bersama Pemain Teater Journey to the West
Gregory bersama para aktor dari pertunjukan drama China, Journey to the West.

Supplied: Gregory Rivers

Bagi Gregory, penghargaan dan kesempatan yang berurutan adalah pengakuan yang signifikan dari Hong Kong.

"Saya orang Kaukasia. Saya bukan warga China. Anda memerlukan masyarakat China untuk menerima Anda sebagai bagian dari mereka sendiri dan itu selalu membutuhkan waktu yang lama. Ini bukan sesuatu yang bisa anda putuskan. Orang-orang Hong Kong yang memutuskan," kata Gregory Rivers.

Menjadi seorang aktor Kaukasia di Hong Kong adalah posisi yang langka namun pengalaman menjadi seorang aktor Australia yang bekerja di luar negeri membuat Gregory berada di lingkungan yang hebat. Aktor televisi Australia, Simon Baker, dan aktris, Anna Torv serta Poppy Montgomery akan berada di daftar undangan pesta barbeque-nya di Australia – ‘akan benar-benar keren untuk bertemu mereka dan mendiskusikan apa yang kami alami’.

Gregory Rivers Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek
Gregory Rivers memegang kartu ucapan raksasa bertuliskan 'kesehatan yang baik' saat Tahun Baru Imlek.

Supplied: Gregory Rivers

Gregorius begitu mantap untuk menetap di Hong Kong dan tak melihat dirinya sebagai ekspatriat. Tapi ada satu hal yang ia merindukan dari Australia.

"Saya tumbuh di daerah berhutan. Satu-satunya hal yang saya rindukan adalah hutan. Ketika saya kembali ke Gympie untuk mengunjungi keluarga saya, benar-benar menyenangkan untuk bisa berjalan di hutan dengan daun berserakan di bawah kaki Anda, bau pohon karet, bau udara, sinar matahari memiliki sentuhan khusus pada kulit Anda, dan suara dari kookaburras," tutur Gregory Rivers.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.