ABC

Greenpeace Serukan Chevron Dijadikan Nama Badai Topan

Kelompok pegiat lingkungan Greenpeace sedang melakukan kampanye untuk mengubah nama badai angin Topan Hagupit menjadi Topan Chevron. Sebab, menurut Greenpeace, Chevron termasuk salah satu perusahaan penghasil polusi terbesar di dunia.

Badai Topan Hagupit baru saja melintas daerah Tacloban dan Filipina Tengah, menghancurkan rumah dan menewaskan sedikitnya tiga orang. Ini terjadi setahun setelah badai Topan Haiyan menghancurkan kota yang sama dan menewaskan ribuan orang.

Pegiat Greenpeace asal Filipina Anna Abad mengatakan, penelitian sejauh ini menunjukkan perubahan iklim menyebabkan semakin banyaknya badai topan. Dan, katanya, sebagian besar perubahan iklan disebabkan oleh polusi karbon yang dihasilkan sekitar 90 perusahaan swasta dan perusahaan milik negara di sana.

"Itulah alasannya kami ingin menamai topan dengan nama-nama perusahaan yang berada di belakang perubahan iklim, dan menyebabkan badai topan lebih buruk menyerang negara seperti Filipina," kata Abad kepada ABC.

Kampanye #RenameHagupit di sosial media dimulai dengan di Twitter ada yang mengubah nama Topan Hagupit, dengan nama-nama 10 perusahaan minyak, gas, batu baru terbesar di dunia seperti ExxonMobil, BP dan BHP Billiton.

'Topan Chevron' sekarang ini menjadi yang paling banyak mendapat dukungan di Twitter.

Dikatakan, Chevron adalah perusahaan yang menciptakan polusi tertinggi menyumbang sekitar 3,5 persen dari emisi global.

Nama topan diambil dari data yang dimiliki oleh Program Badai Tropis Organisasi Meteorologi Dunia, dari nama usulan yang disampaikan oleh negara-negara di Pasifik Utara dan Laut China Selatan.

Filipina mengusulkan nama Hagupit yang berarti "gempuran".

Namun Greenpeace menghendaki agar sistem tersebut diganti dengan semua badai topan di masa depan dinamai dengan perusahaan-perusahaan yang menciptakan polusi.

Untuk ketiga kalinya, badai topan yang menghantam Filipina terjadi di waktu yang sama ketika perundingan mengenai iklim global sedang dilakukan.

Di tahun 2012, Badai Topan Bopha menghantam Filipina terjadi ketika adanya Konprensi PBB di Doha, tahun lalu, Badai Topan Haiyan terjadi bersamaan dengan Konprensi di Warsawa (Polandia) dan sekarang Topan Hagupit terjadi di saat pembicaraan dilangsungkan di Lima (Peru).