ABC

Gereja Kecam Pemerintah Australia dalam Isu Pencari Suaka Anak-anak

Kalangan pemimpin gereja menyebut perlakuan pemerintah Australia terhadap pencari suaka anak-anak yang hidup di pusat detensi imigrasi tanpa didampingi orangtua mereka sebagai "tidak pantas".

Badan Pekerja Gereja-gereja Australia bagi Pencari Suaka mengeluarkan laporan yang menyebut terjadi pelecehan anak-anak di pusat-pusat detensi imigrasi yang dikelola pemerintah Australia.

Laporan berjudul Melindungi Anak-anak Kesepian itu ditulis Pendeta Dr Peter Catt. Ia mengatakan, perlakuan yang diterima pencari suaka anak-anak tersebut bisa dikategorikan sebagai pelecehan anak.

"Pemerintah tahu persis tindakan mereka merusak kesehatan dan mental anak-anak itu," kata Dr Catt.

"Di masa depan, orang akan melihat kembali, dan mengatakan, "o iya, ini betul-betul pelecehan anak-anak," katanya.

Badan Pekerja ini terdiri atas sembilan gereja se-Australia, dipimpin Misha Coleman. "Tanggung jawab pemeliharaan anak-anak ini menjadi sangat ganjil dengan menempatkan mereka di pusat detensi," katanya.

"Kondisi saat ini, Menteri Imigrasi bertindak sekaligus sebagai penjaga, orangtua, petugas penjara, juri, dan pihak yang menentukan apakah anak-anak itu akan dikirim ke daratan Australia atau tidak," ujar Coleman.

Coleman menyatakan sistem seperti ini perlu diperbaiki.

"Kami tidak akan diam dan tak berbuat apa-apa terkait pelecehan anak ini," katanya.

Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison belum melihat laporan pihak gereja tersebut, namun mengatakan, tudingan adanya pelecehan anak oleh negara, adalah tidak benar.

Ia menyatakan menjalankan tanggung jawabnya secara serius dan pemerintah bertekad menjaga dan melindungi pencari suaka anak-anak dari setiap bentuk pelecehan.