ABC

Gereja di Tasmania Ingin Jual Pekuburan, Warga Marah

Seorang warga Tasmania Stephen Badcock telah lama tinggal di dekat gereja Uniting Church yang sekaligus memiliki pekuburan di Kota Hagley.

Dia sudah berpesan ingin dimakamkan di pekuburan itu, yang juga menjadi peristirahatan terakhir kakek-nenek dan kerabatnya. Dia telah membeli empat petak lahan pemakaman di sana.

“Saya selama ini tinggal di seberang jalan, jadi tidak akan jauh-jauh,” ujarnya.

Namun keinginan Badcock kini menghadapi ketidakpastian. Pasalnya, pekuburan ini mungkin akan dijual bersama dengan lahan dan bangunan gereja.

Warga lainnya Sharon Eyles bahkan menangis mendengar rencana penjualan properti yang terdaftar sebagai heritage tersebut.

Almarhum Bradley, bayi Eyles yang berusia 21 bulan, dimakamkan di sini dan keluarganya mempertahankan tradisi ini dari generasi ke generasi.

Hagley Uniting Church
Gereja Uniting Church di Hagley melayani jemaat selama 157 tahun sampai ditutup awal 2016.

ABC News: Carla Howarth

“Saya merasa hal ini begitu menjengkelkan. Sebab kami memiliki kapling di dekat kubur anak kami. Nisannya bertuliskan ‘istirahat dalam damai’. Membayangkan orang lain mungkin memiliki pekuburan ini,” katanya.

“Bagi saya ini sangat penting dipertahankan,” tambahnya.

Sekitar lima tahun lalu jemaat Gereja Hagley menyusut menjadi tinggal tiga orang dan anggota pemuka paroki yang tersisa memutuskan tidak dapat lagi mempertahankan gereja ini dan pindah beribadah ke kota terdekat di Westbury.

Dewan paroki memutuskan tak dapat mempertahankan keberadaan gereja. Lalu pada 2015 meminta izin ke Uniting Church Victoria dan Sinode Tasmania untuk menjual bangunan gerejanya, namun mempertahankan kepemilikan lahan pekuburan.

Ibadah terakhir diadakan di Gereja Hagley pada bulan Januari 2016.

The Uniting Church in Hagley closed in early 2016
Gereja Uniting Church di Hagley ditutup awal tahun 2016.

ABC News: Carla Howarth

Warga ingin membelinya

Menurut ketua Dewan Paroki Robert Clarke, sinode hanya akan mengizinkan penjualan gereja ini jika lahan kuburannya pun turut dijual dalam transaksi yang sama.

Clarke mengatakan Dewan Paroki tidak begitu nyaman dengan istilah “menjual pemakaman”. Pasalnya sederhana. Yaitu, jika seseorang ingin membeli properti tersebut termasuk lahan pekuburannya, maka pembeli akan bertanggung jawab atas pekuburan tersebut.

Hagley Uniting Church cemetery
Pemilik baru akan bertanggung jawab merawat pekuburan ini.

ABC News: Carla Howarth

“Jika nantinya, katakanlah 10 tahun, mereka memutuskan untuk menjualnya, mereka harus meyakinkan orang lain untuk membelinya dari mereka,” katanya.

Clarke mengatakan sekitar 20 warga telah membayar kapling pemakaman di pekuburan atau tempat untuk perabuannya.

“Warga lama di komunitas ini ingin dikebumikan di sini, dan pengurus paroki, pengurus gereja, melihat bahwa pekuburan ini bagian dari misi kami kepada masyarakat,” katanya.

Sekitar 90 warga hadir dalam pertemuan yang digelar oleh paroki pada akhir Maret lalu untuk membahas masa depan pekuburan.

Peserta pertemuan secara bulat menyampaikan mosi kepada paroki untuk membentuk yayasan pengelola kuburan. Mereka juga meminta Uniting Church Victoria dan Sinode Tasmania untuk menjualnya kepada warga dengan harga $ 1.

Steve Badcock, right, and Robert French both want to be buried at the Hagley cemetery
Steve Badcock (kanan) dan Robert French ingin dimakamkan di pekuburan Hagley cemetery.

ABC News: Carla Howarth

Harus dipertahankan

Pejabat Pemkot setempat, Tanya King, mengatakan yakin lahan gereja dan pekuburan itu tadinya dihadiahkan oleh seorang pemilik tanah setempat.

“Pemahaman saya bahwa sertifikat pekuburan itu terpisah. Tak perlu ada sub-divisi atau alokasi ulang batas-batas lahan. Pekuburan ini dapat dikembalikan ke masyarakat melalui yayasan.

Sementara Stephen Badcock berharap rencananya akan mendapatkan persetujuan.

“Jika menjadi milik pribadi maka masyarakat kehilangan kendali atas hal itu. Saya pikir masyarakat ingin menjadikannya sebagai urusan komunitas,” katanya.

Sharon Eyles setuju dengan hal itu.

“Begitu banyak orang baik yang dikubur di sini. (Tak terbayangkan) kehilangan sejarah yang telah mereka lakukan bagi masyarakat. Ini harus bisa dipertahankan,” katanya.

Uniting Church Victoria dan Sinode Tasmania telah dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.