Gen Penentu Jenis Kelamin Platipus Berhasil Diidentifikasi
Peneliti Swis dan Australia berhasil mengidentifikasi gen penentu jenis kelamin pada hewan platipus dan ekidna.
Penelitian ini juga menemukan kromosom Y juga membawa gen yang penting bagi penentu keberadaan (viability) mendasar bagi mamalia jantan. "Hal ini berbeda dengan asumsi yang ada saat ini," ujar peneliti genetik Dr Paul Waters dari Universitas New South Wales.
Waters melanjutkan bahwa meskipun kromosom Y dikenal sebagai penentu jenis kelamin yang penting, namun hanya sedikit yang kita ketahui mengenai fungsi dan evolusi gennya.
Hal tersebut karena telalu banyak sekuen yang berulang dan bolak-balik (palindromic), sehingga membuat kita sulit untuk merekonstruksi sekuen yang benar atas gen dari potongan-potongan sebuah DNA.
Monotremata, sebutan untuk mamalia yang bertelur temasuk platipus dan ekidna, pejantannya memiliki 5 kromosom X dan 5 kromosom Y sehingga sangat menantang (bagi penelitian).
"Tidak seorang pun pernah mendeskripsikan secara spesifik mengenai kromosom Y pada platipus karena hewan ini memiliki sistem kromosom seks yang sangat kompleks," kata Waters.
Mencari gen Y
Waters dan koleganya dari Universitas Adelaide dan Universitas Lausanne di Swiss saat ini melaporkan analisa baru mereka mengenai DNA jantan dan betina dari 15 kelompok mamalia, termasuk manusia, gajah, marsupalia dan monotremata.
Kajian ini, yang dilansir di jurnal ilmiah Nature, merupakan penelitian terbesar di bidangnya dan mengandalkan pada teknik pemecahan DNA (DNA sequencing) yang cepat.
Untuk setiap spesiesnya, para peneliti mengidentifikasi gen kromosom Y dengan melihat sekuen DNA yang spesifik bagi kelompok kelamin laki-laki.
Dengan menggunakan jam molekular, yang mengkombinasikan antara bukti fosil dan tingkat perubahan pada sekuen DNA, para peneliti ini juga berhasil mengidentifikasi kapan gen yang spefisik ini mengalami perubahan.
Waters mengatakan proses 'membuka' gen untuk pertama kali, yang mereka kenal dengan istilah AMH (Anti-Mullerian hormone), pada kromosom Y tertua dari platipus yang tampaknya menentukan apakah binatang itu menjadi jantan.
"Jika seekor binatang memiliki gen tersebut, gen ini akan berfungsi sebagai 'tombol utama' untuk menyalakan proses dimulainya pertumbuhan testis," ujarnya.
"Ini merupakan penemuan besar karena dulu kita tidak tahu apapun tentang apa yang mungkin bisa membuat platipus jantan untuk bisa berkembang sebagai pejantan," tambahnya.
Waters mengatakan hal ini semacam memecah gen di platipus dan menemukan bagaimana hal ini mempengaruhi jenis kelamin mereka, dan hal ini merupakan "bukti terbaik paling mutakhir" tentang apa yang menentukan seekor biantang menjadi pejantan.