ABC

Gelombang Panas Terpa Australia Lebih Sering dan Lebih Lama

Dewan Iklim Australia menyatakan, gelombang panas di negara itu kini lebih sering terjadi, lebih panas dan lebih lama, disebabkan terjadinya perubahan iklim.

Hal ini terungkap dalam laporan Dewan Iklim yang dirilis Kamis (16/1/2014) bersamaan dengan terjadinya gelombang panas di wilayah selatan dan tenggara Australia selama lima hari pekan ini.

Menurut laporan itu, rekor suhu panas kini terjadi tiga kali lebih sering dibandingkan rekor suhu dingin. Selain itu, jumlah hari-hari yang panas telah bertambah dua kali lipat.

Laporan ini mencatat periode suhu antara tahun 1971 dan 2008.

Dewan Iklim – yang saat ini berubah status menjadi LSM sejak pendanaannya dihapuskan oleh Pemerintahan Koalisi pimpinan PM Tony Abbott – juga memperkirakan gelombang panas di masa depan akan lebih lama tiga hari, akan lebih sering terjadi, dengan suhu udara yang akan lebih tinggi.

Pekan ini Kota Adelaide dan Kota Melbpurne diterpa gelombang panas dengan suhu udara rata-rata di atas 40 derajat.

"Sangat jelas, perubahan iklim yang menyebabkan gelombang panas lebih sering terjadi," kata Professor Will Steffen dari Dewan Iklim.

Suhu di atas 40 derajat lebih dari dua hari berturut-turut di Melbourne, merupakan yang kedua kalinya terjadi sejak ratusan tahun. Di tahun 1908, Melbourne juga diterpa suhu di atas 40 derajat selama lima hari-hari berturut-turut.

Professor Steffen mengatakan, tingginya populasi di wilayah tenggara Australia menyebabkan tingginya pula risiko yang mungkin timbul dari terpaan gelombang panas.

Kemarin, ribuan rumah di Melbourne mengalami pemadaman karena pemakaian listrik yang tiba-tiba melonjak secara drastis, menyebabkan pasokan menjadi tidak memadai.

Pemerintah Negara Bagian Victoria menyatakan, kemungkinan hingga 100 ribu rumah akan terkena dampak pemadaman listrik dalam dua hari ke depan.