ABC

Gelombang Panas Hambat Pertumbuhan Karang Laut

Hasil penelitian menyebut bahwa gelombang panas di laut pada tahun 2011 telah memperlambat tingkat pertumbuhan karang di Australia Barat, dan telah menyebabkan stres yang cukup tinggi pada karang.

Mahasiswa PhD dari Universitas Australia Barat, Taryn Foster, dan juga satu tim penelitian mulai melacak tingkat pertumbuhan karang pada musim dingin di tahun 2011.

Taryn mengatakan, proyek itu dimulai dengan tujuan untuk menghasilkan data dasar bagi tingkat pertumbuhan karang di Australia Barat, tapi timnya dengan cepat menyadari adanya perilaku karang yang tak biasa, yang disebabkan karena adanya gelombang panas laut pada musim panas sebelumnya.

Para penelit mengatakan, karang, seperti yang terdapat di Kepulauan Abrolhos ini, telah menunjukkan gejala stres menyusul gelombang panas laut yang terjadi pada tahun 2011. (Foto: Taryn Foster)

Departemen Perikanan Australia Barat melaporkan suhu permukaan laut, pada Februari 2011, menunjukkan lebih dari 3 derajat celcius di atas rata-rata bulanan jangka panjang pada wilayah yang diperluas.

Meski demikian, suhu di beberapa area yang terlokalisir di perairan pantai, melebihi rata-rata bulanan jangka panjang sebanyak 5 derajat celcius selama satu atau dua hari, pada akhir Februari hingga awal Maret.

Taryn menjelaskan, sementara tim-nya tak memiliki panduan mengenai tingkat pertumbuhan karang sebelum adanya gelombang panas, tampaknya tingkat pertumbuhan itu menjadi berkurang dan karang-karang di sana masih dalam tahap pemulihan dari suhu yang memanas tersebut.

“Hal mengejutkan yang kami temukan adalah bahwa tingkat pertumbuhan tak terlalu cepat di musim panas, dan kadangkala mereka melambat di musim panas dibanding pada musim dingin,” tuturnya.

Ia melanjutkan, “Ini cukup penting, karena hampir semua penelitian yang dilakukan pada tingkat pertumbuhan karang menyebut adanya pertumbuhan yang jauh lebih tinggi di musim panas, dan itu adalah ketika mereka semestinya tumbuh dan berkembang.”

“Jadi apa yang kami pikirkan, kami telah melihat respon yang tertekan dalam skala yang lebih tinggi dibanding pada saat suhu normal,” kemukanya.

Ia mengungkapkan, pertumbuhan yang stagnan bisa dilihat sebagai peringatan lebih akan tanda-tanda stres yang melanda karang, seperti pemutihan.

“Kami pikir itu adalah respon stres pra atau sub-pemutihan terhadap peningkatan suhu," utaranya.

Taryn mengatakan, perubahan pada tingkat pertumbuhan bisa mengarah pada sebuah perubahan atas proses terbentuknya terumbu karang, yang nantinya bisa berdampak pada persediaan ikan.