ABC

Dua Pria Australia Ini Dituduh Rekrut dan Danai Orang ke Suriah

Dua warga Australia yang ditangkap di daerah Logan, di luar Kota Brisbane, Australia, Rabu (10/9/2014), telah resmi dikenakan tuntutan. Seorang dituntut atas tindakan merekrut, memfasilitasi, dan mendanai sejumlah orang untuk bertempur ke Suriah, dan yang lainnya dituntut mendanai kegiatan teroris.

Agim Kruezi, 21 tahun, dari daerah Boronia Heights, dijadwalkan hadir di pengadilan Brisbane menyusul operasi gabungan yang dilakukan selama 12 bulan, yang melibatkan Kepolisian Federal Australia (AFP) dan Kepolisian Queensland.

Omar Succerich, 31 tahun, dari wilayah Kuraby, juga telah ditahan dan dijadwalkan hadir di persidangan pada 10 September.

diduga teroris

Agim Kruezi (kanan) saat ditangkap dengan tuduhan terlibat aktivitas terorisme.

Omar, salah satu pendiri ‘Islamic Centre’, diyakini adalah saudara laki-laki dari Abu Asma al Australi, yang dicurigai menjadi pengebom bunuh diri Australia pertama yang tewas di Suriah.

Sembilan surat perintah penggeledahan dieksekusi di Islamic Centre di pinggiran Logan, oleh 180 petugas AFP dan polisi Queensland.

Komisaris Asisten di AFP, Neil Gaughan, mengatakan, pria 21 tahun ini didakwa dengan 2 tuduhan.

“Pertama-tama, sehubungan dengan serangan di Suriah yang dilakukan dengan maksud melibatkan aktivitas yang bertentangan dan merekrut orang-orang untuk terlibat dalam aksi kekerasan di Suriah,” jelas Neil.

“Pria berusia 31 tahun asal Kuraby akan dituntut dengan dakwaan atas menyediakan dana bagi organisasi teroris di Suriah, dan satu tuduhan lagi di bawah Undang-Undang Serangan Kriminal Asing 1978 yang berhubungan dengan persiapan ke Suriah, dengan maksud untuk terlibat dalam aktivitas perseteruan,” sebutnya.

Ia mengutarakan, masukan yang AFP dapat dari Direktur Penuntutan Publik Persemakmuran disediakan agar ada bukti-bukti cukup untuk menuntut pria tersebut.

“Kami tak tahu banyak soal informasi khusus mana yang bisa kita lihat dalam permasalahan ini, tapi praduga tak bersalah itu penting dan kita harus memberi tempat pada proses yudisial normal untuk bekerja,” ungkapnya.

Ia menuturkan, ada beberapa item yang disita dalam penggerebekan 10 September pagi.

“Ada palang pintu, data elektronik, dan satu senjata api. Para pria ini diasosiasikan dengan toko buku. Saat ini, kami tak akan menggali keterangan lebih lanjut mengenai apa itu sebuah hubungan, tapi yang jelas hal itu akan terbuka di persidangan,” ujar Neil.

Penggeledahan ini terjadi sehari setelah kepala agensi intelijen domestic Australia, David Irvine, mengatakan bahwa level ancaman terror bisa ditingkatkan dalam beberapa hari ke depan.

Direktur Jenderal Organisasi Intelijen Australia (ASIO) mengatakan, ancaman tersebut dibangun di Australia selama setahun terakhir dan ia memiliki ‘kekhawatiran yang meningkat’.

Pemerintah Federal telah mengkonfirmasi bahwa ancaman serangan teroris di Australia telah mengarah ke level ‘di atas normal’ karena keterlibatan warga Australia di zona perang Timur Tengah.

Meski demikian, Komisioner Asisten Neil Gaughan mengutarakan, agensi keamanan tak berpikir bahwa para pria itu merencanakan serangan teroris di dalam Australia, atau bahwa mereka terkait dengan kelompok ISIS.

“Saya ingin menekankan, saat ini, tak ada informasi atau sumber intel apapun di polisi atau agensi keamanan yang mengindikasikan bahwa para pria tersebut terlibat dalam rencana serangan terorisme di Australia,” urainya.

“Ini adalah tindakan kriminal oleh warga Australia yang terlibat dalam aksi terorisme. Tuduhan ini tak ada hubungannya dengan ISIS,” jelas Komisioner Neil.

Komisioner Asisten dari Kepolisian Queensland, Gayle Hogan, mengatakan, tak ada sesuatu-pun dari hasil investigasi yang merujuk pada serangan atau masalah apapun sehubungan dengan pertemuan G20 di Brisbane, November nanti.

“Kepolisian Queensland beserta para mitra bekerja sama untuk memastikan bahwa rencana kami tanggap dalam menyediakan keamanan bagi seluruh tamu yang datang dan bagi anggota komunitas ini, jadi saya nyatakan sekali lagi ini tak ada hubungannya dengan G20,” sebutnya.