ABC

Gedung Parlemen Australia Kembali Jadi Ajang Protes

Para pengunjuk rasa yang sebelumnya memaksa sidang parlemen dihentikan, kembali melakukan aksi hari Kamis (1/12/2016) di Gedung Parlemen di Canberra dengan turun dari atap gedung membentangkan banner bertuliskan “Close the bloody camps now #justice4refugees”.

Kelompok ini menentang pusat pemrosesan pengungsi milik Australia di luar negeri.

Untuk memasuki kawasan gedung parlemen, para pengunjuk rasa ini melompati pagar dan juga tanaman yang membatasi pelataran gedung dari luar.

Sekelompok pengunjuk rasa lain berdiri di kolam air, yang sudah diberi warna merah.

Petugas dari Polisi Federal Australia memantau protes, yang terjadi sehari setelah acara Question Time di Gedung Parlemen yang sempat dihentikan selama 40 menit.

Protesters standing in water in front of Parliament House
Sekelompok pengujung rasa di kolam air di gedung parlemen.

ABC News: Nick Haggarty

Berbicara kepada jaringan televisi Sky News, senator dari partai pemerintah James McGrath menyebut para pengunjuk rasa ini sebagai ‘serangga pengganggu (grubs).”

“Mereka itu adalah serangga pengganggu.” kata Senator McGrath.

“Ini adalah mengenai mereka dan pendapat mereka, mereka tidak perduli dengan yang lain.”

Salah seorang pengunjuk rasa Sam Castro menyebut ini sebagai demonstasi ‘damai’.

Protesters stand outside Parliament House with signs as two men abseil down the front of the building to unfurl a banner
Pengunjuk rasa di depan gedung parlemen di saat dua pria turun dari atap gedung membentangkan banner protes.

ABC News: Nick Haggarty

Seruan untuk meningkatkan pengamanan

Kemarin, 30 pengunjuk rasa sempat menghentikan sesi Question Time dengan meneriakkan yel-yel pro pengungsi dari tempat mereka menonton sidang berlangsung dengan beberapa diantara mereka melem tangan mereka ke pegangan tangan.

Sementara itu, DPR Australia telah meloloskan usulan memperkuat pengamanan kepada parlemen Federal.

Dalam usulan ini, pagar dan tanaman akan digunakan untuk menciptakan pembatas di sekitar gedung, dan lebih banyak lagi kamera CCTV akan dipasang.

Ketua DPR Australia Tony Smith membantah laporan bahwa akan ada perubahan dalam cara penerimaan publik yang akan masuk ke gedung.

Kepada para anggota parlemen, Smith mengataakn tanggung jawab utamanya adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh staf yang bekerja di Gedung Parlemen.

“Penting sekali untuk mengakui bahwa perubahan ini akan mempengaruhi desain asli gedung parlemen.” kata Smith.

“Namun penting juga mengakui bahwa dunia sudah berubah sejak desain asli ini dibuat untuk Gedung Parlemen di tahun 1970-an.”

Diterjemahkan pukul 14:45 AEST 1/12/2016 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini