ABC

Gara-gara Voucher Taksi, Mantan Ketua Parlemen Australia Diseret ke Pengadilan

Mantan Ketua Parlemen Australia, Peter Slipper, tiba di pengadilan Negara Bagian Wilayah Ibukota Canberra (ACT), Senin (21/7/2014) untuk menghadapi dakwaan penyalahgunaan voucher taksi.

Peter Slipper dituduh menyalahgunakan fasilitas berupa voucher taksi untuk mengunjungi perkebunan anggur di sekitar Canberra dalam tiga kesempatan di tahun 2010, sebelum ia diangkat sebagai ketua parlemen.

Polisi menuduh Slipper mengetahui bahwa apa yang lakukannya adalah salah, dan dia mencoba menyembunyikannya. Ia melakukan beberapa kali pengisian voucher taksi.

Bukti-bukti yang diumumkan polisi mengungkapkan, pada Januari 2010, Peter Slipper mengunjungi sampai enam perkebunan anggur.

Total tagihan untuk tiga perjalanan itu diperkirakan lebih dari $900 (sekitar Rp 9 juta).

Tuduhan itu awalnya diajukan awal tahun 2013 lalu, namun terjadi penundaan lama dalam membawa kasus ini ke pengadilan, sebagian karena adanya dua argumen hukum dari Slipper.

Argumen paling akhir berupa masalah kesehatan jiwa yang dikemukakan di bulan Juni 2014 lalu.

Slipper ingin pengadilan menghentikan tuduhan-tuduhan atas dirinya, karena dia menderita penyakit depresi, yang diperparah oleh kasus ini.

Pengadilan mendapat masukan bahwa dia telah dirawat di rumah sakit beberapa kali, dan mempunyai pikiran untuk bunuh diri.

Namun Ketua Hakim Pengadilan ACT, Lorraine Walker menolak dengan mengatakan adalah publik perlu mengetahui kasus ini.

Sidang dijadwalkan berlangsung selama enam hari.